Qodari Puji Peran Bahlil Lahadalia Jadi Juru Damai Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Demi Satukan Kadin

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, memuji peran Ketua Umum (Ketum) Golkar, Bahlil Lahadalia, sebagai tokoh kunci yang berhasil menjadi juru damai dalam menyatukan dualisme kepengurusan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie.
Menurutnya, Bahlil menjadi tokoh sentral yang sangat berpengaruh dalam mempertemukan dua kubu yang berseteru memperebutkan kepengurusan Kadin tersebut.
Advertisement
"Saya melihat peran Bahlil untuk menyatukan dua Kadin ini sangat besar, ya," ujar Qodari, Selasa (1/10/2024).
Qodari melihat ada empat hal dalam diri Bahlil yang membuat sosoknya disegani. Pertama, meskipun usianya relatif masih muda, Bahlil merupakan Ketum Golkar. Banyak anggota Golkar yang juga menjadi bagian dari Kadin sehingga petuah dari Bahlil sangat dihormati.
Bahkan, kata Qodari, pada level kepengurusan tertentu di masa lalu, Golkar dan Kadin bisa dikatakan menjadi satu kesatuan yang sangat identik dan tidak bisa dipisahkan.
"Golkar adalah Kadin, terutama di masa lalu. Ya, sekarang memang sudah lebih beragam, tetapi nuansa 'kegolkarannya' itu sangat besar," ungkap Qodari.
Kedua, lanjut Qodari, Bahlil memiliki posisi strategis di pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jabatan tersebut membuat pamor pria kelahiran Maluku itu memiliki pengaruh besar.
"Tentunya posisi Bahlil sangat strategis sebagai salah satu menteri penting di kabinet saat ini, yaitu Menteri ESDM. Jadi, itu juga punya pengaruh yang besar," bebernya.
Ketiga, Qodari mengatakan latar belakang dan pengalaman Bahlil yang pernah menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015–2019 juga turut memberikan dampak besar dalam menyatukan dua kubu. Pasalnya, anggota HIPMI juga identik dengan Kadin.
"Jadi, sebenarnya ya, HIPMI itu identik dengan Kadin juga. Variabel ini membuat Bahlil punya posisi tawar yang besar untuk bisa mempertemukan kedua kelompok," ucapnya.
Keempat, lanjut Qodari, Bahlil memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sehingga posisinya semakin kuat untuk didengar dan dipatuhi oleh dua kubu yang berseberangan.
"Jadi, Bahlil ini bukan hanya sebagai Bahlil, tetapi juga representasi dari dua tokoh besar, yaitu Jokowi dan Prabowo," bebernya.
Qodari bersyukur atas bersatunya Kadin. Hal itu menjadi kabar baik bagi dunia usaha maupun untuk sinkronisasi antara dunia usaha dengan pemerintahan ke depan.
Pasalnya, pemerintahan Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mencapai angka 8%. Oleh karena itu, butuh sokongan dari para pengusaha, khususnya dari para pengusaha yang berada di bawah naungan Kadin.
"Kita tahu bahwa target pertumbuhan ekonomi dari Pak Prabowo sangat tinggi, yaitu 8%. Ada banyak program-program yang membutuhkan dukungan dari pengusaha, seperti kemandirian pangan, kemandirian energi, kemandirian bidang kesehatan, dan hilirisasi. Semua itu tidak bisa dilakukan tanpa dukungan dari kalangan dunia usaha yang organisasinya adalah Kadin," tuntasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun tangan dengan menjadi juru damai mempertemukan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie untuk kembali menyatukan Kadin.
Hal itu direspons positif oleh Ketua Umum Kadin 2021–2026, Arsjad Rasjid, yang mengaku senang bisa bertemu Anindya dan Bahlil.
Ia memastikan Kadin bersatu dan lebih baik lagi demi bangsa Indonesia ke depan.
"Saya sangat senang bisa bersama Pak Menteri dan juga sahabat saya, Mas Anin. Kita berada dalam suatu proses yang lebih besar, yaitu bagaimana memastikan Kadin satu dan ke depannya lebih baik untuk bangsa Indonesia," kata Arsjad.
Senada, Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie, berterima kasih kepada Bahlil karena sudah menjadi mediator dan berharap Kadin menjadi lebih baik ke depannya.
"Terima kasih, Pak Menteri, Pak Arsjad. Mudah-mudahan Kadin semakin maju. Apa yang kita buat selama ini sudah baik. Bersama-sama bertiga, kita bikin lebih baik lagi," tukasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Haris Supriyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |