Kadisparbud Minta Saran dan Kritik dari Wisman yang Datang ke Jember, Begini Hasilnya

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember, Bambang Rudianto menemui wisatawan mancanegara (wisman) asal Prancis, Tessa Doucet yang berlibur ke Jember.
Wisman tersebut dibawa ke Jember oleh pemandu wisata asal Jember, Guntur Rahmatullah.
Advertisement
Rudianto menanyakan langsung kepada wisman tersebut mengenai kesan dan kritik terhadap wisata di Jember. Dia beralasan, perlu penilaian langsung dari wisman untuk bahan evaluasi.
"“Terima kasih Mas Guntur, yang telah mengarahkan tamunya ke Jember, dan saya bisa bertemu, berdiskusi dengan wisman Prancis, Tessa. Dari pengalaman Tessa yang sudah berkeliling dunia, dia memberikan sejumlah saran dan kritik kepada kami, sehingga kami dapat gambaran seperti apa wisata yang diinginkan oleh wisman," kata Rudianto.
Dari obrolan tersebut, Rudianto menginisiasi untuk mendatangkan wisman, yang kemudian mereka akan dibawa berkeliling ke berbagai destinasi wisata di Jember.
"Wisman tersebut nantinya kami minta untuk mempromosikan wisata yang ada di Jember, sebagai gantinya, kami akan memberikan fasilitas akomodasi gratis," terang Rudianto.
Cara tersebut menurut Rudianto, untuk menjangkau pangsa pasar mancanegara.
Pemandu wisata, Guntur Rahmatullah sengaja membawa tamunya, Tessa Doucet ke Jember. Tessa berada di Jember selama dua hari, 29-30 September 2024.
Guntur mengaku sedang menggencarkan potensi wisata tanah kelahirannya ke para wisman.
Menurutnya, Jember sangat layak dikunjungi Wisman dari berbagai dunia.
“Ada beberapa potensi yang tidak dimiliki daerah lain, tapi di Jember ada, seperti Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) yang hanya ada di Jember, juga tembakau Jember yang bagus kualitasnya, cerutu Jember ini sangat layak untuk pangsa pasar asing,” ujar Guntur.
Dia membawa tamunya ke berbagai destinasi yang menurutnya khas Jember.
“Saya membawa Tessa ke persawahan tembakau, saya jelaskan ke dia soal Jember penghasil tembakau terbaik, bagaimana tembakau itu diolah, kemudian dia juga minta tari tradisional, saya bawa ke sanggar tari Candra Kirana yang ada di Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari,” lanjutnya.
Guntur meminta Disparbud Jember untuk menggencarkan konten-konten wisata Jember yang berbahasa inggris, sehingga bisa lebih menarik wisman.
Sementara itu, Tessa Doucet mengaku terkesan dengan Kabupaten Jember. Dia juga terkesan dengan Kepala Disparbud yang meminta pendapatnya terkait pengembangan wisata di Jember.
“Bapak Rudianto mempunyai banyak ide dan juga meminta pendapat saya dalam mengembangkan wisata di Jember. Kota ini sangat indah, tembakaunya, cerutunya, budayanya dan warganya ramah kepada saya, menyambut saya dengan baik, saya bisa mengobrol dengan warga lokal tentunya dibantu Guntur untuk menerjemahkan ke mereka,” kata Tessa.
Dia mengaku tidak pernah mendengar atau mengetahui Jember sebelumnya. “Biasanya saya ketika akan mengunjungi daerah tertentu, itu saya cari dulu informasinya, saya belum tahu Jember sebelumnya, saya ke sini (Jember) karena usulan Guntur kepada saya,” lanjut Tessa.
Tessa menyarankan agar memperbanyak promosi ke berbagai pusat informasi yang biasa digunakan wisatawan dunia.
Untuk diketahui, Tessa telah berkeliling ke berbagai negara, di antaranya Italia, Slovenia, Hungaria, Romania, Bulgaria, Turki, Georgia, Armenia, Rusia, Kazakhtan, Uzbekistan, Pakistan, Cina, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia, Kroasia, UK, Spanyol, Belgia, Switzerland, dan Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |