Akademisi Dukung Arinal Jadikan Lampung Tengah Sentra Produksi Singkong
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akademisi Universitas Lampung (Unila), Sigit Krisbintoro, menyatakan dukungan penuhnya terhadap komitmen calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi, yang berencana menjadikan Lampung Tengah sebagai sentra produksi singkong terbesar di provinsi tersebut.
Menurut Sigit, langkah ini menunjukkan perhatian Arinal yang besar terhadap kesejahteraan petani, khususnya petani singkong.
Advertisement
“Arinal menjadikan Lampung Tengah sebagai sentra produksi singkong terbesar di Lampung adalah wujud perhatian dan kepedulian Arinal terhadap petani, khususnya petani singkong Lampung,” kata Sigit saat dihubungi, Kamis (10/10/2024).
Sigit menjelaskan bahwa singkong memiliki potensi besar yang tidak hanya sebatas sebagai bahan pangan pokok, tetapi juga sebagai bahan baku industri dan energi terbarukan. Singkong dapat diolah menjadi bioetanol dan bahan bakar nabati yang sangat potensial, terutama jika dikelola dengan baik.
“Potensi singkong selain bisa sebagai bahan pangan pokok, juga bisa dijadikan sebagai bahan baku industri, serta bisa juga dijadikan bioetanol dan bahan bakar nabati,” ucapnya.
Sigit percaya bahwa jika rencana ini dikembangkan dengan sungguh-sungguh, akan memberikan dampak yang sangat positif bagi kesejahteraan petani singkong di Lampung.
“Tentu kalau rencana ini dikembangkan secara baik dan benar akan menyejahterakan petani,” tambahnya.
Namun, untuk merealisasikan rencana tersebut, Sigit menekankan pentingnya adanya teknologi budidaya singkong yang lebih maju agar dapat meningkatkan produktivitas.
Dia menyoroti perlunya memilih varietas singkong unggul yang dapat mendukung peningkatan hasil panen.
“Yang harus dipikirkan adalah, pertama, perlu teknologi budidaya singkong untuk meningkatkan produktivitas singkong, termasuk pemilihan varietas singkong yang unggul,” ungkap Sigit.
Di samping itu, Sigit juga menekankan pentingnya kemampuan teknis dalam mengolah singkong sebagai bahan industri dan produk-produk turunannya.
Menurutnya, inovasi dalam pengolahan singkong sangat diperlukan untuk menciptakan produk yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kedua, teknis pengolahan singkong sebagai bahan industri dan produk industri juga harus diperhatikan,” jelasnya.
Tak hanya soal pengolahan, pemasaran produk singkong juga harus mendapat perhatian serius.
Sigit menekankan perlunya strategi pemasaran yang baik agar produk singkong dari Lampung dapat bersaing tidak hanya di pasar nasional tetapi juga di pasar internasional.
“Ketiga, teknis pemasaran singkong sebagai bahan industri dan produk industri harus dirancang dengan baik, sehingga bisa laku di pasar nasional maupun internasional,” paparnya.
Selain itu, Sigit menggarisbawahi bahwa pemerintah perlu memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha singkong dalam menjalankan bisnis mereka. Regulasi yang mendukung kemudahan berusaha dinilai sangat penting untuk menarik minat pengusaha di sektor singkong.
“Keempat, perlu ada kebijakan yang mempermudah para pebisnis singkong dalam menjalankan usahanya,” tegas Sigit.
Sigit juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung distribusi singkong dari Lampung Tengah ke wilayah lainnya.
Menurutnya, akses jalan yang baik sangat diperlukan agar hasil panen singkong dapat didistribusikan dengan efisien.
“Kelima, perlu adanya infrastruktur jalan yang memadai untuk mendukung distribusi singkong,” lanjutnya.
Terakhir, Sigit menekankan pentingnya dorongan investasi di sektor singkong. Menurutnya, investasi yang kuat dapat mendorong pengembangan industri singkong di Lampung sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
“Dan terakhir, perlu mendorong adanya investasi di sektor singkong agar rencana ini berjalan optimal,” tutupnya.
Dengan adanya dukungan dari kalangan akademisi seperti Sigit Krisbintoro, Arinal Djunaidi diharapkan dapat mewujudkan visinya untuk menjadikan Lampung Tengah sebagai sentra produksi singkong.
Jika semua aspek ini dapat diterapkan dengan baik, maka upaya ini diyakini akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Lampung, khususnya bagi para petani singkong.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Haris Supriyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |