Indonesia Positif

Tim Peneliti UNIPMA Gelar FGD Pengembangan Frugal Strategy “Gemi, Nastiti, Ngati-ati”

Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:08 | 22.85k
Ketua tim memimpin FGD analisis data. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Ketua tim memimpin FGD analisis data. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Tim Peneliti UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) bekerjasama dengan Dinas Koperasi Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Madiun menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pengembangan Frugal Strategy Berbasis Filosofi “Gemi, Nastiti, Ngati-ati”. FGD dihadiri oleh budayawan dan founder Suruh Nusantara (Tunjung Dhimas Bintoro, S.Or.),   praktisi (Dr. Ir. Hendro Susilo, S.T., M.T., IPM), pelaku UMKM di Kota Madiun di antaranya dari kelompok UMKM Rimba Dharma, kelompok UMKM PRC, dan kelompok UMKM Gahari.

Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari rangkaian riset berjudul “Frugal Strategy Berbasis Filosofi Jawa “Gemi, Nastiti, Ngati-ati” untuk mendukung sustainability outcomes UMKM Kota Madiun yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dengan komposisi Nik Amah, S.E., M.Si dari Prodi Akuntansi sebagai ketua, Dr. Elly’s Mersina Mursidik, M.Pd dari prodi PGSD dan Richo Diana Aviyanti, S.E., M.Ak  dari Prodi Akuntansi sebagai anggota.

Advertisement

Kegiatan FGD dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu FGD pertama pada Selasa, 23 Juli 2024 dengan informan ahli bidang filosofi Jawa dan praktisi akuntansi sekaligus entrepreneur, serta bersama dengan informan pelaku UMKM. FGD dilaksanakan dengan agenda menggali pemaknaan filosofi Jawa “Gemi, Nastiti, Ngati-ati” dari sudut pandang informan ahli, serta pelaku UMKM. 

FGD-untuk-collecting-data.jpg

Kemudian FGD kedua pada Jumat, 26 Juli 2024, dengan tujuan untuk mengerucutkan informasi dari informan serta melakukan member check yang kedua terhadap informan ahli, serta pelaku UMKM. Serta terakhir, FGD ketiga tanggal 10 Agustus 2024 dilaksanakan untuk analisis komponensial terhadap informasi yang dihasilkan pada dua agenda FGD sebelumnya. FGD ketiga ini juga berorientasi menentukan tema budaya. 

Tim peneliti mengangkat filosofi ini, karena meyakini bahwa ajaran yang berakar pada kehidupan budaya mampu memadukan kebijaksanaan kuno dan keharmonisan jiwa, mengedepankan pembelajaran sepanjang hidup. Filosofi Gemi, Nastiti, Ngati-ati pada intinya mengajarkan tiga poin pengelolaan kekayaan yaitu gemi ing brana, nastiti metung brana, dan ngati-ati ngecakake brana bermakna hemat, cermat, dan berhati-hati dalam mengelola kekayaan yang relate dengan pengembangan frugal strategy (strategi penghematan) dalam pengelolaan bisnis.

Sesi-FGD.jpg

Amah menyampaikan harapan bahwa pengembangan frugal strategy dapat diterapkan dan menjadi framework dalam pengelolaan anggaran keuangan bisnis sehingga menjadi lebih ekonomis, efektif, dan efisien guna mendukung keberlanjutan bisnis utamanya bagi UMKM. Harapan lain yang disampaikan adalah bahwa keberlanjutan bisnis UMKM terwujud pada kemampuannya menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar, keberlanjutan profit usaha, serta terjaganya lingkungan.

Tim peneliti mengapresiasi support dari berbagai pihak atas terselenggaranya FGD, sehingga tim dapat menjaring berbagai saran bagi pengembangan frugal strategy. Tim menargetkan desain komposisi frugal budgeting dan melaksanakan uji terbatas pada UMKM Kota Madiun di tahun 2025 mendatang. Hasil riset dipersembahkan sebagai solusi bagi UMKM berpartisipasi pada Pemulihan Ekonomi Nasional setelah pandemi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES