Indonesia Positif

RSUD Bontang Turut Serta Lakukan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di Puskesmas Bontang Barat

Rabu, 23 Oktober 2024 - 22:35 | 15.77k
Bersama 64 orang peserta pelatihan Community Awareness Emergency (FOTO: RSUD Bontang)
Bersama 64 orang peserta pelatihan Community Awareness Emergency (FOTO: RSUD Bontang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONTANG – dir="ltr">Pegawai UPT Puskesmas Bontang Barat mendapat Pelatihan Community Awareness Emergency Response. Giat pelatihan itu digelar di Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Bontang Barat, Rabu (23/10/2024).

UPT Puskesmas Bontang Barat bekerjasama dengan PT Kaltim Parna Industri Bontang (KPI Bontang) mengikutsertakan Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada Bontang (RSUD Bontang) menjadi narasumber terkait materi Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Advertisement

Dipimpin oleh Tim Code Blue RSUD Taman Husada Bontang dr Freedy Yulyawan dalam paparannya menjelaskan terkait bantuan bagi pasien yang mengalami henti napas atau jantung. 

BHD merupakan tindakan yang penting untuk dilakukan dalam kondisi darurat dan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk warga umum. BHD penting dilakukan karena Otak dan jantung dapat mengalami kerusakan atau kehilangan fungsi hanya dalam 6 menit jika tidak segera ditangani. 

“Kerusakan otak permanen dapat terjadi dalam 4–10 menit setelah pasokan oksigen terputus, Bila lebih dari 6 menit pertolongan pertama beresiko kematian,” ujarnya.

 Dijelaskan pula, penyebab seseorang mengalami henti jantung dan henti napas, dr Freedy menyebut faktor yang sering terjadi yaitu kecelakaan, serangan jantung, tersedak, stroke, tenggelam dan sumbatan jalan napas.

“Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan BHD adalah pastikan lingkungan sekitar korban aman, BHD harus dilakukan dengan teknik yang tepat,” jelasnya.

 Tak lupa ia jelaskan langkah-langkah BHD yang dipraktikkan. Pertama pastikan aman diri. Kemudian kedua pastikan kesadaran pasien. Ketiga, minta bantuan aktifkan SPGDT (Code Blue). Keempat, cek nadi dan pernafasan selama 10 detik.

“Jika tidak ada, lakukan RJP, kompresi ventilasi = 30 : 2. Setelah 5 siklus, cek nadi dan pernafasan,” ungkapnya.

Giat yang dilakukan dengan banyak praktik itu, diikuti 64 orang peserta. Peserta berasal dari internal UPT Puskesmas Bontang Barat. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES