Indonesia Positif

ParagonCorp Hadirkan Beauty, Science and Tech 2024 di Atrium Tunjungan Plaza

Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:33 | 27.38k
Booth Neuroscience ParagonCorp di Atrium Tunjungan Plaza, Kamis (24/10/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Booth Neuroscience ParagonCorp di Atrium Tunjungan Plaza, Kamis (24/10/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – ParagonCorp menggelar The Opening of Beauty, Science and Tech 2024 : Reshaping The Future di Kawi Lounge, Hotel Sheraton Surabaya, Tunjungan Plaza, Kamis (24/10/2024).

Salman Subakat, Co Founder of ParagonCorp, mengatakan bahwa industri kecantikan telah memiliki tempat tersendiri. Terutama bagi produk lokal untuk terus berkembang menggabungkan sains, art dan teknologi.

Advertisement

Beauty Science Tech 2024 yang merupakan inisiatif ParagonCorp telah melibatkan ratusan scientist dalam pembuatan bahan produk. Seperti riset genomic dan microbiome. Di ajang ini, ParagonCorp juga mengenalkan bagaimana proses laboratorium skincare menghasilkan produk perawatan kulit berkualitas.

ParagonCorp-a.jpgBooth Genomic ParagonCorp di Atrium Tunjungan Plaza, Kamis (24/10/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Dalam Beauty Science Tech, ParagonCorp berpegang pada tiga pilar. Sains, sustainability dan empowerment," ujarnya. 

Clarissa A. Gunawan, Senior Group Head of Teens and Emerging Beauty Marketing ParagonCorp, menjelaskan bahwa Beauty Science Tech tahun ini sangat istimewa. Karena menghadirkan skin genomic dan neuroscience yang membahas fragrance atau wewangian sebagai peningkat mood. Ada juga database Skin DNA sebagai acuan.

"Ketika kita berbicara tentang beauty bukan hanya tentang kecantikan tetapi juga banyak social impact," ujarnya.

Memang, butuh teknologi tinggi untuk merumuskan formula kecantikan. Di sisi lain, future trend beauty turut menjadi tanggung jawab ParagonCorp.

"Kecantikan bukan sekadar produk yang dihasilkan, tetapi juga sebuah ekosistem untuk shaping the future bahkan dengan neuroscience," ungkapnya. 

Dr. dr. Dhelya Widasmara Sp. DVE., FINSDV., FAADV, Ketua Kelompok Studi Dermatologis menambahkan, bahwa riset tentang Skin DNA dan skincare sangat bermanfaat. Seperti yang dilakukan oleh ParagonCorp ketika melakukan riset terhadap kulit orang Indonesia. Misal untuk sunscreen perlindungan matahari di Asia Tenggara atau Indonesia khususnya akan berbeda dengan kebutuhan SPF orang Eropa.

Maka dari itulah, industri kecantikan harus melalui riset tingkat keamanan, riset konsumen dan inovasi tanpa henti bersama dermatologist.

ParagonCorp-b.jpgNarasumber Talkshow The Opening of Beauty, Science and Tech 2024 : Reshaping The Future di Kawi Lounge, Hotel Sheraton Surabaya, Tunjungan Plaza, Kamis (24/10/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Genomic atau riset paling kecil itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kulit orang Indonesia agar tepat sasaran," katanya.

Irene Suwandi, Gen-Z Creative Creator yang menjadi narasumber talkshow juga menceritakan tentang kesehariannya dalam merias wajah. Ia juga kerap membagikan face painting dalam setiap konten untuk mengekspresikan diri.

"Make up adalah sebuah art," ungkapnya.

Content Creator Do It Yourself (DIY) atau prakarya itu juga membuat Tower of Paragon yang ia rangkai sendiri dalam pameran Beauty, Science and Tech 2024. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES