Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Kementan dan TNI Gelar Pelatihan Manajemen Pompanisasi Bagi Babinsa
TIMESINDONESIA, MALANG – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu), bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya dan Kodam Jaya, terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Salah satu upaya melalui pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi bagi Babinsa.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, terutama di daerah dengan keterbatasan irigasi. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, para Babinsa diharapkan mampu mendampingi petani dalam mengoperasikan dan merawat pompa air, sehingga produksi pertanian, khususnya padi, dapat meningkat.
Advertisement
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementerian Pertanian saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.
“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” ungkap Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, kolaborasi antara Kementan dan TNI dalam program PAT akan mempercepat pencapaian kedaulatan pangan.
“TNI khususnya babinsa di lapangan bekerjasama dengan penyuluh dan petani dalam penanganan keterbatasan air untuk tanaman padi di lapangan yang diatasi dengan pompanisasi dari air di sungai, waduk maupun sumber air lainnya," ujar Santi.
Pelatihan yang digelar selama 3 hari ini menggabungkan metode daring dan tatap muka, serta praktik langsung di lapangan (on the job training). Materi pelatihan mencakup teknik pengoperasian pompa air, perawatan, hingga strategi pendampingan petani.
Pelatihan ini telah dilaksanakan di 32 kota/kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tahap pertama telah selesai pada hari Kamis (24/10/2024), dengan ditutup di beberapa lokasi, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Tangerang.
Di Kabupaten Malang, Dandim 0818/Malang-Batu, Yuda Sancoyo menyampaikan harapannya agar dengan adanya pelatihan ini, para petani dapat merasakan manfaat langsung dari anggaran yang besar, seperti peningkatan harga panen. Beliau juga menekankan pentingnya mengubah stigma petani sebagai kelompok masyarakat yang miskin dan mendorong generasi muda untuk melanjutkan tradisi bertani.
Senada dengan Dandim Malang-Batu, Catur Puryanto, Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur yang mewakili Kepala BBPP Batu, menyampaikan apresiasi atas perhatian Menteri Pertanian terhadap petani dan Babinsa.
"Saya kira para Babinsa ini sudah familiar dengan pompanisasi, dengan pelatihan ini kami berharap Babinsa bisa mendampingi petani dalam menjalankan pompanisasi," ungkapnya.
Pelatihan ini menargetkan, 7469 Babinsa di wilayah yang menjadi sasaran program. Di Kabupaten Jombang, misalnya, sebanyak 132 Babinsa telah mengikuti pelatihan, sementara sisanya akan mengikuti pelatihan tahap berikutnya.
Pelatihan tahap II rencananya akan digelar pada akhir Oktober 2024, yang akan melibatkan Babinsa dari kabupaten yang sama yang saat ini sedang bertugas di Jakarta.
Kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan TNI AD dalam pelatihan pompanisasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Dengan adanya pendampingan dari Babinsa yang terlatih, diharapkan petani dapat lebih optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan meningkatkan kesejahteraannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |