FGD Hibah Penelitian DRTPM Dikti 2024, Bahas Strategi Pengembangan BUMDesa

TIMESINDONESIA, MADIUN – Pada Selasa, 24 September 2024 di gedung Lab Terpadu Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) telah diadakan acara FGD Hibah Penelitian DRTPM Dikti tahun 2024 yang di ketuai oleh Dr. Sudarmiani, M.Pd dan Tim Peneliti Hibah, Drs. F. X Sri Sadew, Ibu Elly Astuti, S.Pd, M.Si, Tutik Yuliani S.E, M.Sc dan Risa Wahyuni Edt S.E, M.Si. Dengan tema “Strategi Peningkatan dan Pengembangan BUMDesa”.
Acara ini dihadiri beberapa Koordinator Tenaga Ahli dan para pengelola BUMDesa di antaranya yaitu Heru Siswanto,S.T (Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Magetan) Hidayatul Iman, S.E (Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ngawi) Agus Sugianto, S.E (Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Madiun) dan Novi Tri Hartanto, S.T (Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ponorogo).
Advertisement
Dalam sambutan ketua tim peneliti, Sudarmiani, menyampaikan terima kasih kepada tenaga lapangan, tenaga ahli dari kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan dan Ponorogo, para pengelola BUMDesa dan pihak yang ikut serta membantu dalam penelitian hibah ini.

“Saya ucapkan banyak terima kasih karena telah bersedia berbagu informasi terkait BUMDesa, dokumentasi, serta pengisian formulir untuk melancarkan penelitian hibah ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator tenaga ahli dan pegelola BUMDesa mengatakan terdapat beberapa permasalahan yang dapat menghambat perkembangan BUMDesa dari masing-masing kabupaten di antaranya:
Permasalahan BUMDesa Kabupaten Magetan: Usaha tidak berjalan lancar karena masyarakat berpikiran untuk saingan, letak yang kurang strategis. Sedangkan Kabupaten Madiun BUMDesa bermitra dengan pihak ketiga yaitu masyarakat desa. Seperti membangun pasar, namun hal tersebut didasarkan dengan musyawarah desa.
Permasalahan BUMDesa Kabupaten Ngawi, pengelola tidak mampu menyajikan analisa usaha yang layak BUMDesa hanya sebagai formalitas bagi Pemerintah Desa, tidak didukung permodalan yang memadai, tidak didukung oleh stakeholder yang ada.

Iman (Koordinator Tenaga Ahli Kabupaten Ngawi) menjelaskan bagaimana cara atau kiat membangun BUMDesa agar menjadi sukses yaitu dengan, proses pembentukannya harus benar, dalam forum musdes yang representatif, pemilihan unit usahanya harus tepat (bertemunya potensi dan kebutuhan), diseleksi atau berdasarkan studi kelayakan usaha kepemimpinan yang komit (mau dan mampu) dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Selain itu, memiliki aturan dan ditaati (dilaksanakan), warga merasa memiliki dan mendukung karena unit usaha yang diselenggarakannya memberikan manfaat, komitmen dan dukungan yang kuat dari desa maupun supra desa (khususnya kecamatan dan kabupaten) dan memiliki jaringan kemitraan dan kerjasama yang luas dikelola dengan baik (transparan dan akuntabel), sehingga tradisi berdesa terselenggara dengan baik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |