UWG Gelar Diskusi Branding Perguruan Tinggi di Era Digital
TIMESINDONESIA, MALANG – Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Widyagama Malang (UWG) mengadakan acara bertajuk "Diskusi Branding Perguruan Tinggi di Era Digital" pada hari ini. Acara ini menghadirkan pemateri Supangat, M.Kom., Ph.D., dari UNTAG Surabaya, dan dihadiri oleh seluruh dosen serta karyawan yang tergabung dalam Tim PMB 2025/2026 UWG.
Wakil Rektor 1 UWG, Ir. Gigih Priyandoko, MT., Ph.D., dalam sambutan pembukaannya menekankan pentingnya acara ini untuk menyamakan persepsi mengenai strategi promosi dan branding yang relevan dengan selera generasi Z. Ia menyoroti perlunya adaptasi dalam pendekatan pemasaran untuk menarik minat calon mahasiswa di era digital saat ini.
Advertisement
Supangat kemudian menjelaskan kepada audiens mengenai pentingnya konsistensi dalam branding dan marketing. Ia menegaskan bahwa dalam membuat konten digital, perguruan tinggi tidak boleh sembarangan. Penggunaan font yang sama, serta konsistensi warna branding hitam dan emas, menjadi hal yang vital dalam menciptakan identitas UWG yang kuat di media sosial dan website.
Lebih lanjut, Supangat memperkenalkan konsep "Branding is Being," yang mengisyaratkan bahwa identitas sebuah merek lebih dari sekadar logo atau slogan. Ia menekankan bahwa branding harus mencerminkan nilai dan tujuan merek, serta berinteraksi secara otentik dengan audiens untuk membangun hubungan yang lebih kuat.
Dalam konteks branding perguruan tinggi, Supangat menguraikan beberapa strategi efektif, antara lain:
- Membangun Identitas Digital yang Konsisten: Setiap perguruan tinggi harus memiliki identitas yang unik dan mudah dikenali.
- Mengoptimalkan Media Sosial: Platform seperti Instagram dan LinkedIn sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan konten yang relevan.
- Menggunakan Website sebagai Pusat Informasi: Website harus responsif dan informatif, berfungsi sebagai sumber resmi bagi calon mahasiswa.
- Menyajikan Konten Video dan Tur Virtual Kampus: Konten video dan tur virtual dapat menarik perhatian calon mahasiswa dari berbagai daerah.
- Menggunakan Influencer dan Alumni sebagai Brand Ambassador: Kolaborasi dengan influencer dan alumni dapat membantu membangun kepercayaan.
- Mengimplementasikan Teknologi AI untuk Interaksi Lebih Personal: Penggunaan chatbot dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
- Memanfaatkan Data dan Analisis untuk Pengambilan Keputusan: Analisis perilaku calon mahasiswa penting untuk mengoptimalkan strategi pemasaran.
- Menyediakan Program Sertifikasi Digital dan Kursus Online: Menawarkan program tambahan dapat menjadi nilai jual bagi calon mahasiswa.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, UWG diharapkan dapat membangun brand yang kuat dan relevan di era digital, serta meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan internasional. Acara ini menjadi kesempatan berharga bagi dosen dan karyawan UWG untuk menggali wawasan baru dalam mengoptimalkan branding perguruan tinggi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |