Jambore dan Sarasehan Bahasa dan Sastra Indonesia, Asah Kolaborasi Cipta Karya Pelajar SMP se Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Acara Jambore dan Sarasehan Bahasa dan Sastra Indonesia digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP Kabupaten Malang, di SMPN 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (26/10/2024) sore.
Kegiatan Jambore Bahasa dan Sastra Indonesia ini diikuti kurang lebih 280 pelajar SMP se Kabupaten Malang, dan dilangsungkan dua hari, sampai Minggu (27/10/2024) besok.
Advertisement
Pembina MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, H. Suwardoyo, saat sambutan. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)
"Seperti halnya iringan musik gamelan, banyak alat yang dipukul namun menghasilkan keserasian musik. Maka, Saya harap anak-anak punya semangat seperti pukulan gamelan, dengan kolaborasi dari berbagai potensi yang dimiliki, untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus," demikian sambutan Pembina MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, H. Suwardoyo, menyemangati semua peserta jambore.
Dikatakan, kegiatan Jambore Bahasa dan Sastra Indonesia ini sendiri yang ke-5, dengan tema 'Harmoni Bahasa Indonesia, Berkembang dan Berjaya di Era Digital.'
Menurut Suwardoyo, dengan potensi dan bakat anak yang berbeda-beda, maka selama pelaksanaan jambore ini para guru pembina harus bisa memberi pendampingan secara subyektif. Dalam, artian bisa melayani setiap perbedaan yang dipunyai setiap peserta.
"Nah, karena potensi yang beragam ini, maka pelayanan selama mendampingi anak-anak ini harus subyektif. Guru harus bisa masuk dalam dunia mereka, menjadi teman bagi anak-anak," terangnya.
Konsep melayani anak sesuai potensinya ini, kata Suwardoyo, sesuai prinsip dalam Kurikulum Merdeka Belajar, yang sebenarnya sudah sejak dulu ditekankan Ki Hajar Dewantoro. Bahwa, hakikatnya anak didik adalah pembelajar sepanjang hayat yang harus dihargai potensinya.
Terlebih, dikaitkan dengan pembelajaran bahasa, menurutnya mencakup olah cipta, rasa dan karya, yang bisa berbeda-beda dan tidak dipaksakan sama, antara satu anak dengan lainnya.
"Melalui jambore ini, guru pembina akan lebih banyak mengajak anak mengenali kekuatan dirinya, untuk dipoles dan dikuatkan. Jika belum muncul, maka digali dan ditemukan, kemudian diasah untuk menjadi sebuah kesuksesan kelak," kata pria yang juga Kepala SMPN 1 Turen ini.
Dalam rangkaian awal acara jambore hari pertama, juga disuguhkan penampilan siswa dengan kemampuan bercerita legenda. Juga, penampilan pidato, yang dibawakan siswi peraih juara 1 mendongang FLS 2024, dari SMPN 1 Karangploso, Kabupaten Malang.
Acara dilanjutkan pembinaan kelas sesuai bidang dalam empat bidang bahasa dan sastra. Yakni, pidato, baca puisi, mendongeng, dan videografi. Tiap bidang bahasa, peserta Jambore dibagi dalam 4-5 kelompok masing-masing kelas.
"Nanti setiap kelompok akan unjuk penampilan sesuai bidang minat masing-masing. Jadi, yang ditampilkan adalah hasil kolaborasi, dan akan mendapatkan apresiasi dan umpan balik kirtik sesama kelompok peserta. Ini salah satu bentuk karakter sesuai dimensi Kurikulum Merdeka," pungkas Suwardoyo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |