Desa Bedeng Rejo: Menapak Harapan Baru Bersama TMMD Ke-122 Kodim 0420/Sarko
TIMESINDONESIA, SARKO – Desa Bedeng Rejo, tersembunyi di antara perbukitan Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang saat ini memiliki jumlah penduduk 1.141 yang terdiri dari 582 laki-laki dan 559 perempuan.
Sebagian warga yang rata-rata hidup sebagai petani sawit, peternak dan juga berdagang ini punya cerita tersendiri tentang kesunyian. Desa ini terpencil, dengan kebun-kebun yang menghampar, namun seakan terputus dari dunia luar. Jalannya rusak, seperti selimut lumpur setiap kali hujan mengguyur. Jalan penghubung sepanjang 10 kilometer ke desa tetangga, Sungai Putih, sudah lama jadi tantangan. Begitu sulit dilalui, sampai hasil tani yang dikumpulkan warga harus terhenti di tengah jalan, alih-alih bisa langsung diperjual belikan di pasar.
Advertisement
“Kalau hujan, kami terpaksa menunda membawa hasil kebun. Jalannya tidak bisa dilewati, apalagi kendaraan roda dua,” keluh salah seorang warga Bedeng Rejo yang kesehariannya bergantung pada jalan itu. Di balik wajah lelahnya, ada harapan yang samar, berharap situasi berubah.
Rasa kemanusiaan saya benar-benar terketuk setelah mendengar pernyataan itu, sembari membayangkan betapa sulitnya keadaan mereka selama ini.
Oleh karena itu, hadirnya TMMD Ke-122 yang di laksanakan oleh Kodim 0420/Sarko ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan juga bentuk tanggung jawab kami sebagai TNI untuk menyatukan kembali masyarakat dengan harapan mereka, dan itulah yang membuat misi ini begitu penting bagi saya. “Saya yakin perubahan itu akan segera terjadi,” tegasku dalam batin.
Pembukaan TMMD Ke-122: Awal dari Perubahan Besar
Pj Bupati Merangin Jangcik Mohza
Pagi itu, matahari bersinar lembut di atas Desa Bedeng Rejo. Suasana masih tenang ketika kami mulai mempersiapkan upacara pembukaan TMMD Ke-122 Kodim 0420/Sarko. Di tengah lapangan yang luas, masyarakat mulai berkumpul. Saya memandang wajah-wajah yang sudah lama menantikan perubahan. Mereka adalah saksi hidup dari segala keterbatasan yang selama ini mereka hadapi. Mereka hadir bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai bagian penting dari perjalanan panjang yang akan kami tempuh bersama.
Saya merasa berat di dada saat melihat ke sekeliling. Jalan-jalan yang rusak, rumah-rumah yang rapuh, dan alam yang seolah mengisolasi desa ini dari kemajuan. Bagi saya, upacara pembukaan ini bukan hanya ritual formal, ini adalah tanda dimulainya langkah besar untuk mengubah kehidupan masyarakat Bedeng Rejo.
Upacara Pembukaan TMMD Ke-122 di Desa Bedeng Rejo
Upacara pembukaan TMMD Ke-122 di Desa Bedeng Rejo, Kecamatan Bangko Barat, dimulai dengan kehadiran berbagai tokoh penting. Penjabat Bupati Merangin, Jangcik Mohza, hadir bersama unsur Forkopimda Kabupaten Merangin, untuk membuka secara resmi program TNI Manunggal Membangun Desa ini pada tanggal 2 Oktober 2024. Dalam suasana yang penuh semangat, acara tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat dan sejumlah pejabat penting lainnya sebanyak 660 orang.
Dalam sambutannya, Jangcik Mohza memberikan apresiasi yang tinggi kepada TNI, khususnya kepada Danrem 042/Gapu dan Dandim 0420/Sarko, yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan TMMD. Ia menyebutkan bahwa TMMD adalah program lintas sektoral yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, yang semuanya bekerja bersama untuk membangun desa dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
"TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik," ujar Jangcik. "Kemanunggalan antara TNI dan masyarakat merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan bangsa," imbuhnya. Dalam acara tersebut, ia juga menekankan bahwa semangat gotong-royong yang ditanamkan melalui TMMD harus terus dijaga, karena melalui kerja sama inilah berbagai persoalan dapat diatasi, baik sekarang maupun di masa mendatang.
Program TMMD yang dibuka kali ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, seperti perbaikan jalan, rehabilitasi pasar, dan tempat ibadah. Selain itu, program non-fisik seperti penyuluhan kebangsaan, hukum, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PKK dan pencegahan narkoba juga akan dilaksanakan. Dengan kerja sama yang erat antara semua pihak, Jangcik berharap bahwa TMMD akan membawa perubahan nyata dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Bedeng Rejo.
Upacara ditutup dengan simbolis pengoperasian alat berat yang akan memulai pembukaan jalan.Mereka menyaksikan awal dari sesuatu yang besar. Sesuatu yang selama ini hanya mereka babayangkan.
Langkah Awal Menuju Masa Depan Bedeng Rejo
Excavator Sedang Menyingkirkan Tanah serta Rerumputan yang Menghalangi Pembuatan Jalan Baru
Ketika excavator mulai menancapkan giginya ke tanah, suara mesin itu seolah menjadi tanda bahwa perubahan sedang berlangsung. Setiap jengkal tanah yang dibuka adalah harapan baru bagi masyarakat yang selama ini terhalang aksesnya. Progres pembukaan badan jalan sepanjang 4.000 meter telah mencapai 31%, dan peningkatan badan jalan sepanjang 6.000 meter mencapai 30%. Jalan ini akan menjadi akses penting bagi kehidupan yang lebih baik, membuka peluang lebih luas bagi masyarakat desa.Peningkatan akses jalan dengan menggunakan alat berat jenis Graderdan Boumak untuk meratakan dan memperkeras badan jalan serta memperbaiki parit di sepanjang jalan desa.
“Dengan adanya TMMD ini, kami merasa sangat terbantu, akses kami menjadi lebih mudah, tidak harus melewati sungai lagi untuk sampai ke desa seberang dan jalan ini akan mempermudah aktivitas sehari-hari kami nantinya,” ujar Ngatmin, salah seorang warga Desa Bedeng Rejo.
Jembatan Darurat : Penghubung Asa
Di bawah kepemimpinan Lettu CBA Syafrianto, anggota Satgas TMMD Ke-122 dari Kodim 0420/Sarko sedang membangun tiga jembatan darurat di lokasi strategis untuk menghubungkan Desa Bedeng Rejo dan Desa Sungai Putih.
Pada hari keempat pelaksanaan, progres pembangunan salah satu jembatan hampir selesai. Jembatan ini vital untuk memudahkan transportasi material menuju lokasi pembukaan jalan sepanjang 4 kilometer. “Jembatan ini sangat penting karena melintasi tiga titik sungai. Jika cuaca mendukung, semuanya akan selesai tepat waktu dan bisa dilalui kendaraan roda empat,” ujar Syafrianto.
Pembangunan Jembatan Darurat oleh Satgas TMMD Bersama Warga Bedeng Rejo
Dengan jembatan ini, akses transportasi di desa diharapkan semakin lancar, sehingga kehidupan warga tidak lagi terhambat oleh musim.
Renovasi Rumah: Membangun Ulang Hidup yang Layak
Warga dan Anggota Satgas TMMD Bangun Rumah Tidak Layak Huni Milik Supardi
Dalam program TMMD Ke-122Kodim 0420/Sarko, perhatian kami juga diberikan pada renovasi dua rumah tidak layak huni (RTLH) milik Bapak Yabani dan Bapak Supardi. Progres renovasi rumah Bapak Yabani telah mencapai 31%, sedangkan rumah Bapak Supardi berada pada angka 29%. Setiap bata yang dipasang dalam kegiatan renovasi ini membawa harapan bagi keluarga mereka untuk bisa hidup dengan lebih layak, aman, dan nyaman.
Sumur Bor: Mengalirkan Kehidupan Baru
Program pembangunan lima sumur bor yang telah mencapai progres 32% merupakan bagian penting dari TMMD Ke-122. Air bersih selalu menjadi tantangan di desa ini, dan dengan adanya sumur bor, masyarakat tidak lagi harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Sumur-sumur ini akan menjadi sumber kehidupan yang vital bagi warga desa.
Anggota Satgas, Serda Aris menyampaikan, “Pembangunan sumur bor ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masjid dan warga sekitar. Kami berusaha keras agar segera selesai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.” Progres pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk mendukung infrastruktur dasar di daerah pedesaan, mengingat kondisi geografis desa yang sering mengalami kesulitan air bersih.
Ketahanan Pangan dan Renovasi Madrasah: Mencetak Masa Depan
Selain infrastruktur, TMMD juga mencakup program ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan satu hektar untuk kolam ikan, peternakan, dan pertanian. Progres ketahanan pangan saat ini mencapai 19%, namun upaya ini akan menjadi fondasi kemandirian ekonomi masyarakat di masa depan.Dalam proses ini, kami menurunkan alat berat jenis excavator untuk mempercepat pengerjaan.
Satgas TMMD Peduli Terhadap Ketahanan Pangan di Desa Bedeng Rejo
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat. Dengan adanya kolam ikan, lahan pertanian, dan kandang kambing, saya berharap warga dapat memiliki sumber pangan yang berkelanjutan.
Renovasi Madrasah Darul Ulum juga menjadi bagian dari program ini. Renovasi Madrasah Darul Ulum dilakukan karena kondisi bangunan yang sudah sangat memprihatinkan. Madrasah ini merupakan tempat pendidikan bagi generasi muda yang dididik dengan dasar agama, sehingga kondisinya yang buruk perlu segera diperbaiki.
Anggota Satgas TMMD Ke-122 telah memulai proses renovasi dengan mengganti dinding, kusen, lantai, dan plafon yang sebelumnya sudah tidak layak digunakan. Koptu Romi, salah satu anggota Satgas, menjelaskan bahwa renovasi ini termasuk besar, karena hampir seluruh bangunan madrasah diperbaiki.
Dengan progres renovasi yang telah mencapai 36%, kami berharap madrasah ini dapat segera selesai dan memberikan tempat yang layak bagi anak-anak untuk belajar. Renovasi ini adalah investasi penting untuk masa depan, menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan generasi muda di desa ini.
Penyuluhan: Bekal untuk Hidup yang Lebih Baik
TMMD Ke-122 juga berfokus pada penyuluhan non-fisik sebagai bagian dari upaya memberdayakan masyarakat. Sampai saat ini, penyuluhan ketahanan pangan telah mencapai 100%, memberikan warga bekal pengetahuan yang akan membantu mereka memanfaatkan apa yang sudah dibangun dengan lebih baik. Setelah ini, masih ada penyuluhan tentang kesehatan, stunting, dan bidang lainnya yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Dalam rangka memperkuat rasa cinta tanah air dan meningkatkan wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat, Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-122 Kodim 0420/Sarko memberikan penyuluhan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada warga Desa Bedeng Rejo, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin pada Minggu (13/10/2024). Kegiatan penyuluhan ini dipimpin langsung oleh Lettu Inf Andri Yunerlim, salah satu perwira yang bertugas dalam Satgas TMMD.
Dengan menghadirkan Wawasan Kebangsaan sebagai tema utama, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kesempatan tersebut, Lettu Inf Andri Yunerlim menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan serta gotong royong sebagai dasar kekuatan bangsa. “Masyarakat adalah garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui kegiatan penyuluhan ini, kami berharap warga Desa Bedeng Rejo semakin sadar akan peran penting mereka dalam membangun dan menjaga NKRI,” ujarnya.
Penanganan Stunting dan Penghijauan: Melangkah ke Masa Depan yang Sehat
Dalam upaya mendukung kesehatan masyarakat, TMMD juga berfokus pada penanganan stunting dengan penyaluran 100 paket bantuan, yang telah mencapai progres 35%. Penghijauan desa melalui penanaman 100 batang pohon juga telah mencapai 30%.Melalui program ini, saya berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam agar ekosistem tetap terjaga, sehingga generasi berikutnya bisa merasakan keasrian alam di desa Bedeng Rejo ini.
Dengan kedua program ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dalam kesehatan dan lingkungan, serta berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di Desa Bedeng Rejo.
Kolaborasi: Membangun Sinergi untuk Masa Depan
Penjabat Bupati Merangin, JangcikMohza, menyampaikan pandangannya terkait pelaksanaan TMMD di Desa Bedeng Rejo. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan pihak swasta untuk membantu percepatan pembangunan di wilayah Kabupaten Merangin, terutama mengingat luasnya daerah yang memerlukan perhatian.
“Kita sangat mengapresiasi pemerintah daerah, tidak semua objek pembangunan bisa kita tangani. Tetapi dengan kita dibantu oleh TNI melalui program TMMD, banyak akses-akses yang tidak terjangkau oleh pemerintah yang kemudian mereka bantu," ujarnya.
Menurut JangcikMohza, lintas sektoral merupakan kunci dalam membina Desa Bedeng Rejo menuju perubahan yang lebih baik. "Dengan adanya TMMD, paradigma masyarakat bisa berubah ke arah yang lebih baik. Di mana wilayah Kabupaten Merangin yang sangat luas ini, butuh kerja sama oleh semua pihak untuk membantu," tambahnya.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang mulai bergerak di angka 17% hingga 21. Kolaborasi dengan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur diharapkan bisa mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih signifikan. "Dengan infrastruktur seperti ini, kita berkolaborasi dengan pihak swasta, sehingga pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kabupaten Merangin bisa tumbuh secara signifikan," ungkap Jangcik optimis.
Kedatangan Tim Wasev: Meninjau Langsung Progres di Lokasi
Pada tanggal 18 Oktober 2024, Tim Wasev (Pengawasan dan Evaluasi) Mabesad yang dipimpin oleh Kolonel Inf Septa Viandi Dwi Putra S.IP, M.Han bersama rombongan tiba di Desa Bedeng Rejo, Kecamatan Bangko Barat. Tim ini terdiri dari Kolonel Inf Ibnu Suharmanto S.E (Kasiops Kasrem 042/Gapu), Letkol Inf Erwinsyah Taupan S.H, M.SI (Waaster Kasdam II/Sriwijaya), dan Mayor Inf Aflahal Mukmin S.E (Pabanda Laksopsbak TNI Spaban V/Bakti TNI Sterad), yang bertugas untuk mengecek langsung progres TMMD Ke-122 yang sedang berjalan.
Kolonel Inf Septa Viandi Dwi Putra menjelaskan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk meninjau pembangunan fisik dan non-fisik yang dilakukan oleh Kodim 0420/Sarko. Salah satu fokusnya adalah pembangunan jalan sepanjang 10 kilometer, dengan rincian 4 kilometer pembukaan jalan baru dan 6 kilometer peningkatan badan jalan.
Tim Wasev Kolonel Inf Sapta Viandi Dwi Putera Kunjungi Lokasi TMMD di Desa Bedeng Rejo
“Saya sangat mengapresiasi Dandim 0420/Sarko atas pembangunan jalan di sini, khususnya dalam rangka TMMD ke-122 ini. Semoga jalan ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Bedeng Rejo dan Desa Sungai Putih, sehingga perekonomian di wilayah ini bisa meningkat. Harapan saya, masyarakat dapat menjaga dan memelihara infrastruktur yang telah dibangun. Mungkin ke depannya, pemerintah kabupaten bisa lebih meningkatkan jalan ini untuk mempermudah akses masyarakat,” ungkapnya.
Jalan Masih Panjang, Namun Penuh Harapan
Setiap sore, saat matahari mulai terbenam di balik bukit-bukit Bedeng Rejo, saya selalu merenung tentang apa yang telah dicapai dan apa yang masih harus dilakukan. Pekerjaan kami di sini belum selesai, tetapi setiap langkah yang telah kami ambil membawa kami lebih dekat ke tujuan akhir; sebuah desa yanglebih sejahtera.
Jalan yang kami buka, sumur yang kami gali, dan jembatan yang kami bangun bukan hanya struktur fisik, mereka adalah simbol dari perubahan yang sedang berlangsung. Kami bukan hanya membuka akses bagi masyarakat desa, melainkan juga membuka peluang bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dan ketika nanti TMMD ini selesai, saya berharap masyarakat Bedeng Rejo tidak hanya melihat infrastruktur baru, tetapi juga merasakan perubahan dalam kehidupan mereka lebih aman, nyaman dan penuh harapan.
Dengan semangat gotong royong yang terbangun, kami akan bertekad untuk menyelesaikan apa yang telah kami mulai. Desa Bedeng Rejo kini melangkah menuju masa depan, dan setiap harinya adalah langkah menuju harapan-harapan yang baru. (*)
*) Oleh: Letkol Inf Suyono, S.Sos, Dansatgas TMMD Kodim 0420/Sarko
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |