Kementan Gelar Pelatihan Kewirausahaan untuk Dongkrak Pertanian Milenial

TIMESINDONESIA, BATU – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, secara aktif berupaya meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian melalui penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 hingga 31 Oktober 2024, ini bertujuan untuk mencetak wirausahawan pertanian yang kompeten dan inovatif.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 peserta dari Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Blitar, dan Kab. Kediri ini menyajikan materi yang sangat relevan dengan kebutuhan para wirausahawan pertanian, seperti pengembangan usaha, menjalin kemitraan, strategi pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.
Advertisement
Selain sesi kelas di BBPP Batu, peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan ke Pos Pelayanan Agen Hayati (PPAH) dan Petani Padi Sehat di Kabupaten Malang untuk melihat langsung praktik pertanian modern.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan terus mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian, sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Amran.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga mengatakan pihaknya sigap menjawab tantangan regenerasi petani.
“Saat ini, petani-petani sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” sebut Santi.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, mengatakan pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi negara kita. Oleh karena itu, kita perlu terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor ini, terutama generasi muda.
Menurunnya minat generasi muda pada sektor pertanian menjadi tantangan serius. Angka statistik menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha pertanian saat ini berusia di atas 45 tahun. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan generasi dalam dunia pertanian.
Roby menambahkan "Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat menginspirasi para peserta untuk menjadi role model bagi generasi muda lainnya. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mereka diharapkan mampu membangun usaha pertanian yang sukses dan berkelanjutan,".
Pelatihan ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mengembangkan pertanian modern. Dengan mengadopsi teknologi dan inovasi, diharapkan pertanian Indonesia dapat semakin produktif, efisien, dan berdaya saing.
Diharapkan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian dan mendorong pertumbuhan wirausahawan pertanian muda. Dengan demikian, ketahanan pangan nasional dapat terwujud dan kesejahteraan petani semakin meningkat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |