Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Tim RKM, AWMM dan Wirausaha Muda FAPERTA Unisma Hasilkan Inovasi Pangan dari Bahan Lokal

Rabu, 06 November 2024 - 13:48 | 32.49k
Kolaborasi tim RKM Local Food Pride dengan Tim AWMM dan Mahasiswa Wirausaha Muda Faperta Unisma Malang dalam pengembangan produk pangan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kolaborasi tim RKM Local Food Pride dengan Tim AWMM dan Mahasiswa Wirausaha Muda Faperta Unisma Malang dalam pengembangan produk pangan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim RKM LOCAL FOOD PRIDE dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) mencatatkan prestasi membanggakan dalam inovasi pangan. Kolaborasi yang dijalin dengan mahasiswa wirausaha muda FAPERTA telah menghasilkan beragam tepung dari bahan pangan lokal seperti singkong, ubi ungu, kentang, dan talas, yang kemudian diolah menjadi cookies dan pie.

Sementara itu, kerja sama dengan kelompok Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) fokus pada pengembangan cookies kaya zat besi dengan memanfaatkan kombinasi tepung singkong dan tepung kelor sebagai bahan baku utama. Tim ini berhasil mengolah bahan-bahan lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Advertisement

Para mahasiswa yang tergabung dalam tim ini telah melakukan riset mendalam selama berbulan-bulan. Mereka berhasil menemukan formulasi yang tepat untuk menghasilkan produk-produk dengan cita rasa yang lezat. Inovasi ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak fakultas dan universitas. Penggunaan bahan baku lokal dalam produk ini sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Keberhasilan tim ini menunjukkan potensi besar mahasiswa dalam mengembangkan produk pangan inovatif.

Inovasi yang diperkenalkan pada Rabu (23/10/2024) ini menandai langkah baru dalam pengembangan pangan fungsional berbasis bahan lokal. Tim peneliti telah melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan komposisi yang ideal. Dalam pengembangan cookies kaya zat besi, tim berhasil mengoptimalkan kandungan zat besi dari daun kelor tanpa mengorbankan cita rasa. Sementara untuk produk berbasis tepung lokal lainnya, tim berhasil mengembangkan metode pengolahan yang optimal untuk menghasilkan tekstur yang baik.

Proses produksi telah dirancang dengan memperhatikan standar keamanan pangan. Penggunaan teknologi dalam pengolahan bahan baku menjamin konsistensi kualitas produk. Seluruh produk telah melalui serangkaian uji coba untuk memastikan tingkat penerimaannya di masyarakat. Inovasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Para ahli memberikan apresiasi atas potensi pengembangan produk-produk berbasis bahan lokal ini.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

"Pengembangan produk berbasis tepung lokal ini merupakan terobosan penting dalam diversifikasi pangan," ungkap Pinarci Handes Saputra selaku Ketua Tim RKM LOCAL FOOD PRIDE. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setiap bahan baku yang dipilih memiliki potensi untuk dikembangkan. Tim telah melakukan riset untuk menemukan formulasi yang tepat dalam pembuatan produk. Proses pengolahan dilakukan dengan metode yang telah dirancang khusus. Produk-produk ini telah mendapat respon positif dari berbagai uji coba. Harga produksi yang terjangkau membuat produk-produk ini berpotensi dipasarkan secara luas. Inovasi ini juga mendukung program pengurangan ketergantungan pada tepung terigu.

Dr. Siti Asmaniyah Mardiyani, SP.MP pembimbing tim, menjelaskan bahwa inovasi ini memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pangan. Menurut beliau, produk ini dapat menjadi alternatif pangan berbasis bahan lokal. Penggunaan bahan baku lokal juga mendukung ekonomi petani di sekitar Malang. Tim telah menyusun rencana pengembangan untuk produksi skala industri. Proses produksi telah dirancang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Para mahasiswa juga telah menyusun rencana bisnis yang komprehensif. Analisis pasar menunjukkan prospek yang menjanjikan untuk produk ini. Harga jual yang ditetapkan cukup kompetitif untuk segmen pasar menengah. Produk ini juga berpotensi untuk diekspor ke luar negeri. Inovasi ini membuka peluang kerja sama dengan industri makanan.

Ke depannya, tim berencana melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap produk ini. Berbagai varian rasa akan dikembangkan untuk memenuhi selera konsumen. Tim juga akan melakukan optimasi proses produksi untuk meningkatkan efisiensi. Rencana ekspansi pasar telah disusun secara sistematis. Kerja sama dengan berbagai pihak akan diperluas untuk mendukung distribusi produk. Program pendampingan untuk UMKM yang ingin memproduksi cookies ini juga akan dilakukan. Tim berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk. Standardisasi kualitas akan terus ditingkatkan untuk menjamin kepuasan konsumen. Edukasi tentang manfaat produk akan dilakukan secara berkelanjutan. Target pasar akan diperluas hingga ke tingkat nasional. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES