Indonesia Positif

Tips Jaga Kesehatan Saat Perubahan Cuaca

Jumat, 08 November 2024 - 15:40 | 15.40k
Ilustrasi. (Foto: freepik)
Ilustrasi. (Foto: freepik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perubahan cuaca yang semakin ekstrem dan tidak menentu menjadi salah satu tantangan besar yang kita hadapi saat ini. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, perubahan cuaca juga dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan kita.

Dampak Perubahan Cuaca Terhadap Kesehatan

Dikutip dari beragam sumber salah satunya cuacabaritoselatan.org, perubahan suhu yang drastis, peningkatan kelembapan, serta perubahan pola curah hujan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:

Advertisement

1. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Fluktuasi suhu yang drastis, terutama saat peralihan musim, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Udara kering dan dingin yang sering terjadi pada musim kemarau dapat mengiritasi saluran pernapasan, menciptakan lingkungan yang ideal bagi virus dan bakteri penyebab ISPA untuk berkembang biak. 

Selain itu, peningkatan polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil yang semakin intensif juga turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus ISPA.

2. Flu

Virus influenza sangat mudah menular, terutama di lingkungan yang padat penduduk. Perubahan suhu yang ekstrem dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi virus flu. 

Selain itu, kebiasaan buruk seperti kurang tidur, stres, dan kurang mengonsumsi makanan bergizi juga dapat memperparah kondisi ini.

3. Diare

Perubahan pola curah hujan yang ekstrem, seperti banjir dan kekeringan, dapat menyebabkan kontaminasi sumber air minum. Air yang tercemar bakteri atau parasit dapat menyebabkan diare, terutama pada anak-anak dan kelompok rentan lainnya. 

Selain itu, perubahan suhu yang drastis juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan, sehingga meningkatkan risiko diare.

4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Nyamuk Aedes aegypti, sebagai vektor penular DBD, sangat menyukai kondisi lingkungan yang hangat dan lembap. Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu dan curah hujan di beberapa daerah menciptakan kondisi yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk ini. 

Akibatnya, risiko penularan DBD menjadi semakin tinggi, terutama di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

5. Penyakit Kulit

Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan akibat penurunan lapisan ozon dan peningkatan intensitas sinar matahari dapat menyebabkan berbagai masalah kulit. Selain sunburn, paparan sinar UV dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan penuaan dini, kerusakan kolagen, dan bahkan kanker kulit. 

Selain itu, perubahan suhu dan kelembapan yang ekstrem dapat memicu berbagai penyakit kulit lainnya, seperti eksim dan psoriasis.

6. Gangguan Mental

Perubahan iklim yang ekstrem, seperti gelombang panas, banjir, dan badai, dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan trauma psikologis. Kehilangan tempat tinggal, kerusakan harta benda, dan kematian orang yang dicintai akibat bencana alam dapat memicu gangguan mental yang serius, seperti depresi dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). 

Selain itu, perubahan iklim juga dapat memengaruhi pola tidur, nafsu makan, dan aktivitas fisik, yang semuanya dapat berkontribusi terhadap gangguan kesehatan mental.

Cara Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca

Untuk melindungi diri dari dampak buruk perubahan cuaca, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

1. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Cuci tangan secara teratur dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar ruangan. Jaga kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk dan bakteri penyebab penyakit.

2. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Memakai Pakaian yang Tepat

Sesuaikan pakaian dengan kondisi cuaca. Saat cuaca dingin, gunakan pakaian hangat dan penutup kepala. Saat cuaca panas, gunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat.

4. Hindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Polusi Tinggi

Jika kualitas udara buruk, sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

5. Vaksinasi

Lakukan vaksinasi sesuai jadwal untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti influenza dan demam berdarah.

6. Tetap Terhidrasi

Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca panas.

Kesimpulan

Perubahan cuaca merupakan ancaman serius bagi kesehatan kita. Dengan memahami dampaknya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit yang terkait dengan perubahan cuaca. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES