Indonesia Positif Pilkada 2024

Cerita Dibalik Restu Kiai Chusaini Ilyas Utus Gus Dulloh Dampingi Bupati Petahana di Pilbup Mojokerto 2024

Sabtu, 09 November 2024 - 16:25 | 19.54k
Cabup-Cawabup Mojokerto, Ikfina dan Gus Dulloh di acara zikir kebangsaan, di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (8/11/2024). (Foto: Sholihin Nur/TIMES Indonesia)
Cabup-Cawabup Mojokerto, Ikfina dan Gus Dulloh di acara zikir kebangsaan, di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (8/11/2024). (Foto: Sholihin Nur/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada 2024

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Kiai Majapahit, KH Chusaini Ilyas secara khusus mengutus putranya, Gus Sa'Dulloh Syarofi (Gus Dulloh) untuk mendampingi Calon Bupati (Cabup) petahana Ikfina Fahmawati di Pilbup Mojokerto 2024. Cawabup Gus Dulloh meyakini ada maksud yang tersirat dari sang kiai, sehingga dirinya direstui dan diutus menjadi Cawabup Mojokerto bersama Cabup Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Gus Sa'Dulloh Syarofi mengungkapkan, ia tawaduk kepada perintah KH Chusaini Ilyas, meskipun sebenarnya ia ingin menjadi seorang kiai meneruskan Pondok Pesantren Salafiyah di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto. Layaknya kiai kondang, KH.Abdurrohman Al-kautsar atau Gus Kautsar Ponpes Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri. 

Advertisement

"Kenapa saya mendampingi beliau karena ada unsur yang lebih ampuh dan yang mendorong saya, memerintah, memberi amanah saya untuk menjadi wakilnya Bu Ikfina di Pilkada 2024, yaitu bapak (KH Chusaini Ilyas)," ucap Gus Dulloh di acara zikir kebangsaan di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (8/11/2024).

Ia mengatakan apapun yang dirinya kerjakan dilakukan dengan penuh totalitas, tidak setengah-setengah apalagi ini adalah perintah dari kiai yang penuh keberkahan.

Untuk diketahui, Gus Dulloh sudah empat kali dilamar menjadi Cawabup Mojokerto, oleh keluarga Tampungrejo yang pertama diminta mendampingi Mustofa Kamal Pasa (MKP) pada tahun 2010 dan 2015, dan Ikfina Fahmawati di Pilkada 2020. 

Ia juga dipinang menjadi Cawabup mendampingi Cabup Gus Ipin di Trenggalek yang merupakan sahabat karibnya, dan sempat ditawari menjadi Cawabup Jombang mendampingi Cabup Warsubi. Hingga akhirnya Gus Sa'Dulloh Syarofi mendapat restu dan mantap, berpasangan dengan Dokter Ikfina Fahmawati di Pilkada Mojokerto tahun ini. 

"Setiap saya melangkah ke arah sesuatu yang di situ diutus oleh bapak, saya tidak pernah ragu. Karena sepanjang hidup ini, ketika saya berjalan menuju mengikuti arah yang ditunjukkan oleh bapak, tidak pernah meleset, tidak pernah gagal. Mesti ketemu sesuatu yang baik, barokah dan manfaat," ungkap Cawabup Mojokerto nomor urut 1.

Dia memaparkan, Idola berkomitmen apa yang dilihat masyarakat terhadap Ikfina-Gus Dulloh adalah rill apa adanya dan tidak akan pernah berubah, tetap jadi orang jujur, amanah, konsisten, bekerja keras, meski pun telah menjadi bupati dan wakil bupati Mojokerto lima tahun di masa yang akan datang. 

Putra KH Chusaini Ilyas ini, mengajak masyarakat Kabupaten Mojokerto bersatu memberikan support, restu, doa tiada henti dan memilih nomor 1, memenangkan Idola di Pilkada Mojokerto 27 November nanti. 

"Saya butuh support dari panjenengan dan doa untuk Idola, supaya mendapatkan pemimpin yang amanah, jujur. Pemimpin yang komitmen dengan kerja keras, mensejahterakan masyarakat Kabupaten Mojokerto," ujar Gus Sa'Dulloh Syarofi. 

Dia menegaskan Idola tetap mengedepankan politik santun, berkampanye dengan baik tanpa menjelekkan bahkan menjatuhkan paslon lain. 

"Saya ingin belajar kampanye yang baik, tertib yang tidak menjelekkan dan tidak menyakiti hati orang lain," ucap Dzurriyah ini. 

Cabup Mojokerto, Ikfina menuturkan pesan dari KH Chusaini Ilyas bahwa Gus Dulloh diutus untuk mendampingi dirinya menjadi memimpin Mojokerto. 

"Saya ingat betul apa yang disampaikan, Bu, niki Dulloh kulo serahkan ke jenengan (Ini saya serahkan ke anda) kersane Dulloh belajar. Itu kalimat KH Chusaini Ilyas," kata Ikfina di hadapan pendukung Idola. 

Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini mengatakan kiai mengutus Gus Dulloh bukan karena dirinya bupati petahana, melainkan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Bumi Majapahit. 

"Kiai mengutus Gus Dulloh bukan karena saya, ada tujuan mulia. Kiai tahu situasi Kabupaten Mojokerto seperti apa," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES