Indonesia Positif

Kiprah Pj Bupati Hasan Chabibie, Kolaborasi dengan Komunitas Muslim Inggris dan Swedfund

Selasa, 19 November 2024 - 14:24 | 13.38k
Penjabat Bupati Kudus Dr. M. Hasan Chabibie dan jajaran menerima kunjungan dari komunitas Inggris dan Swedfund (*)
Penjabat Bupati Kudus Dr. M. Hasan Chabibie dan jajaran menerima kunjungan dari komunitas Inggris dan Swedfund (*)

TIMESINDONESIA, KUDUS – Kabupaten Kudus telah menjadi sorotan dalam hampir satu terakhir berkat terobosan-terobosan yang dilakukan oleh pemerintah daerahnya. Di balik kesuksesan ini, terdapat figur yang kerap muncul dalam pemberitaan, Dr. M. Hasan Chabibie, Penjabat Bupati Kudus yang telah memimpin sejak Januari 2024.

Dalam waktu yang relatif singkat, ia telah membawa berbagai inovasi yang tidak hanya berdampak positif pada daerahnya, tetapi juga membuka peluang kerjasama internasional yang strategis. Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah kerjasama antara Pemkab Kudus dengan komunitas muslim Inggris dan Swedfund, lembaga investasi dari Swedia, yang dipelopori oleh Hasan Chabibie.

Advertisement

Hasan Chabibie dikenal sebagai sosok yang memiliki visi jauh ke depan dalam mengelola pemerintahan. Salah satu kebijakan yang diusungnya adalah pentingnya memperkuat jejaring internasional guna mendukung pembangunan daerah. Dalam peranannya sebagai penjabat bupati, ia telah menginisiasi beberapa kerjasama dengan jaringan internasional yang memiliki pengalaman dalam tata kelola pemerintahan dan sektor pembangunan.

Kerjasama dengan komunitas muslim dan Pemerintah Inggris, misalnya, merupakan langkah besar dalam memperkenalkan Kabupaten Kudus kepada dunia internasional. Lewat jalur diplomasi dan kultural, Hasan berhasil menjajaki peluang kolaborasi dengan berbagai sektor, mulai dari sektor pemerintahan, pendidikan, hingga ekonomi. Hasan Chabibie juga menyiapkan dukungan skema program English for Ulama, yang merupakan kerjasama komunitas muslim Inggris-Indonesia, UK Embassy dan KBRI London.

Selain itu, Pemkab Kudus juga bekerjasama dengan Swedfund, lembaga yang berfokus pada investasi sosial dan keberlanjutan. Kerjasama dengan Swedfund ini terfokus pada pengelolaan sampah dan isu-isu lingkungan, dua tantangan besar yang dihadapi banyak kabupaten di Indonesia, termasuk Kudus. Swedfund sebagai lembaga investasi yang memiliki komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, menjadi mitra yang tepat untuk Kudus dalam mengimplementasikan solusi-solusi berbasis teknologi dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak.

Dr.-hasan-Chabibie.jpg

Pengelolaan Sampah dan Keberlanjutan Lingkungan

Salah satu fokus utama dalam kerjasama Pemkab Kudus dengan Swedfund adalah pengelolaan sampah dan masalah lingkungan. Kabupaten Kudus, seperti banyak daerah lainnya di Indonesia, menghadapi masalah sampah yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Kudus bekerja sama dengan Swedfund untuk mengembangkan sistem manajemen sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

"Kerjasama dengan Swedfund ini merupakan langkah konkret untuk menangani masalah sampah yang selama ini menjadi salah satu tantangan besar di Kudus. Kami berharap melalui kolaborasi ini, kami dapat memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan serta metode pengelolaan sampah yang lebih efisien," ujar Hasan Chabibie dalam wawancara dengan wartawan.

Melalui proyek ini, Kudus diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang lebih modern dalam pengelolaan sampah, yang nantinya bisa diterapkan di tingkat desa-desa. Pemkab Kudus juga berencana untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan dan mengedukasi mereka mengenai pentingnya memilah sampah sejak rumah tangga.

Kabupaten Kudus merupakan kawasan yang berada di jalur utara pantai Jawa, yang dilalui jalur transportasi darat. Kawasan ini berpenduduk sekitar 874,8 ribu jiwa, yang tersebar di 9 kecamatan serta 123 desa dan 9 kelurahan. Luas wilayah Kudus sekitar 42.516 hektar, atau hanya sekitar 1,31 persen dari wilayah Jawa Tengah. Namun, daerah ini menyimpan tantangan berupa pengelolaan sampah, yang volume hariannya sekitar 150 ton yang masuk di TPA Tanjungrejo Kudus. Pemerintah Kudus menggandeng Perusahaan swasta, komunitas warga dan Swedfund untuk menata ulang pengelolaan sampah di kawasan ini. 

Fokus Pemberdayaan Masyarakat

Selain fokus pada isu lingkungan, Hasan Chabibie juga menunjukkan perhatian besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, khususnya terkait stunting, yang merupakan masalah besar di Indonesia. Dengan tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi di Kabupaten Kudus, Hasan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Dalam hal ini, Pemkab Kudus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, untuk menciptakan program yang efektif dalam mengatasi masalah stunting. Salah satu pendekatan yang dijalankan adalah pemberian edukasi kepada ibu-ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya gizi yang seimbang serta pola hidup sehat. Selain itu, Hasan juga mendorong pengembangan pusat-pusat kesehatan yang lebih tersebar di tingkat desa untuk memastikan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

pj-dan-jajran.jpg

Di bawah kepemimpinan Hasan, pemerintah daerah juga menggandeng berbagai organisasi internasional yang memiliki pengalaman dalam bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting yang selama ini menjadi masalah jangka panjang di daerah tersebut.

Tak hanya bergerak di sektor sosial dan lingkungan, Hasan Chabibie juga berhasil menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan ekonomi daerah. Salah satu pencapaian yang patut diapresiasi adalah pengendalian inflasi di Kabupaten Kudus yang berhasil dipertahankan di bawah angka nasional. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Pemkab Kudus dalam mengelola pasokan barang dan bahan pokok di pasar-pasar lokal.

Berkat kerjasama dengan berbagai sektor, Kudus berhasil mengimplementasikan langkah-langkah yang efektif untuk menjaga stabilitas harga. Hasan juga bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan untuk memastikan bahwa masyarakat, terutama kelompok rentan, mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bantuan sosial dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Menyongsong Masa Depan

Kepemimpinan Hasan Chabibie di Kabupaten Kudus masih terbilang baru, namun dampaknya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Dari berbagai sektor, baik itu pengelolaan sampah, kesehatan, hingga ekonomi, terlihat bahwa kolaborasi internasional dan pendekatan berbasis data menjadi kunci utama dalam mengembangkan Kudus. Kerjasama dengan komunitas muslim dan Pemerintah Inggris serta Swedfund menjadi bukti bahwa Pemkab Kudus tidak hanya berfokus pada masalah lokal, tetapi juga melihat potensi global untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Hasan Chabibie juga terus mendorong Pemkab Kudus terus memperluas jaringan kerjasama internasional, terutama di bidang pendidikan dan inovasi teknologi. Dengan komitmennya yang tinggi terhadap pengembangan daerah, tak diragukan lagi bahwa Kabupaten Kudus akan terus berkembang sebagai salah satu contoh daerah yang berhasil memanfaatkan peluang global untuk kepentingan masyarakat lokal.

Dengan kepemimpinan yang visioner dan kemampuan untuk membangun kerjasama strategis, Hasan Chabibie memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin daerah bisa membawa perubahan signifikan dengan menggandeng berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk bersama-sama menyelesaikan tantangan yang dihadapi daerahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES