Masa Reses, Warga Ngenep Karangploso Wadul Tentang Desa Wisata Pada Puguh Wiji Pamungkas

TIMESINDONESIA, MALANG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Puguh Wiji Pamungkas bertemu dengan warga Dusun Lowoksari, Kelurahan Ngenep, Kecamatan Karangploso dalam rangka reses, Rabu (20/11/2024).
Pada kesempatan itu ia menyampaikan aspirasi mereka terkait pengembangan Desa Wisata Dam Cokro. Acara ini berlangsung dengan penuh antusias di tengah harapan warga agar keberadaan destinasi wisata tersebut dapat terus berkembang tanpa terkendala masalah legalitas lahan.
Advertisement
Dam Cokro, yang dulunya hanya sebuah bendungan irigasi, kini menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian banyak pengunjung. Sejak tahun 2019, pemuda Karang Taruna Lowoksari, dengan dukungan warga setempat, berhasil mengubah kawasan ini menjadi salah satu ikon wisata desa yang tidak hanya menghidupkan perekonomian lokal tetapi juga menambah pendapatan desa.
Namun, di balik keberhasilan itu, muncul kendala terkait status kepemilikan lahan yang belum jelas. Hal ini menghambat upaya pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut. Dalam acara reses, warga meminta dukungan dari H. Puguh untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, sehingga Desa Wisata Dam Cokro dapat berkembang lebih optimal.
“Kami bangga dengan Dam Cokro yang kini jadi tujuan wisata. Tapi, kami juga khawatir karena status tanahnya belum jelas. Mohon bantuannya, Pak, agar kendala ini bisa diselesaikan, dan kami bisa lebih maksimal mengelola wisata ini,” ungkap Giono Prasetyo Ketua BUMDES Desa Ngenep Karangploso
Menanggapi hal tersebut, sosok Malang Local Heroes ini mengapresiasi inisiatif dan semangat gotong royong pemuda Karang Taruna Lowoksari dalam membangun destinasi wisata yang menghidupkan ekonomi lokal. Ia berjanji akan membantu mencari solusi terkait permasalahan tanah, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait.
“Desa wisata seperti Dam Cokro ini adalah bukti nyata bagaimana warga mampu memanfaatkan potensi lokal untuk kemajuan bersama. Saya akan berupaya membantu menyelesaikan kendala legalitas tanah ini, agar pengelolaan wisata dapat dilakukan dengan lebih baik dan memberikan manfaat lebih besar bagi warga,” ujar H. Puguh Wiji Pamungkas yang juga menjabat sebagai Sekfetaris PKS ini.
Dam Cokro hingga kini masih memberlakukan sistem pembayaran sukarela bagi pengunjung yang datang. Hal ini menjadi salah satu daya tarik unik, sekaligus bukti bahwa warga mengutamakan keramahan dan keterbukaan.
H. Puguh berharap ke depan Desa Wisata Dam Cokro tidak hanya menjadi destinasi wisata lokal, tetapi juga dapat menjadi contoh pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Ia juga mengajak warga untuk terus menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan kawasan tersebut, sehingga daya tarik wisata Dam Cokro semakin meningkat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |