Indonesia Positif

Berkat BPJS Kesehatan, Siti Aisyahtul Jalani Operasi Caesar Tanpa Biaya

Senin, 25 November 2024 - 13:08 | 5.64k
Siti Aisyahtul (46), Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Siti Aisyahtul (46), Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pemerintah terus berupaya memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS Kesehatan, sebagai pengelola program tersebut, memberikan jaminan layanan kesehatan kepada peserta sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk dalam proses persalinan baik secara normal maupun melalui operasi caesar.

Salah satu peserta JKN, Siti Aisyahtul, seorang ibu rumah tangga berusia 46 tahun asal Jember, mengaku telah merasakan manfaat besar dari program ini. Sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), Siti mengatakan program JKN sangat membantu keluarganya dalam memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Advertisement

Siti mengungkapkan bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat bagi keluarganya, terutama dalam membantu biaya persalinan operasi caesar di rumah sakit. Ia juga bercerita bahwa dirinya tidak menyangka akan kembali dikaruniai anak ketiga, mengingat usianya yang sudah memasuki 46 tahun dan kedua anaknya sebelumnya sudah cukup dewasa.

“Pengalaman saat melahirkan anak ketiga di salah satu rumah sakit di Jember kami dilayani dengan baik. Kami di bantu oleh petugas rumah sakit dengan ramah walaupun kami peserta penerima bantuan iuran. Kami rasa tidak ada perbedaan dan selalu di bantu oleh petugas terkait apa yang belum kami mengerti untuk pelayanannya. Saya sendiri tidak menyangka bakal dikaruniai anak lagi yang ketiga ini, alhamdulillah rezeki untuk keluarga kami,” ungkap Siti, Rabu (20/11/2024).

Menurut Siti, operasi caesar yang dijalaninya dilakukan atas saran dokter kandungan setelah hasil pemeriksaan menunjukkan posisi bayi dalam kandungannya melintang atau tidak normal. Kondisi tersebut membuat dokter merekomendasikan tindakan operasi demi keselamatan ibu dan bayi.

“Iya, karena waktu itu kata dokter, posisi bayi di perut tidak normal, melintang, sehingga harus dilakukan operasi caesar. Kami juga tidak mau mengambil risiko dan sudah percaya dengan dokter yang memeriksa. Selama pengobatan, hingga rawat jalan untuk kontrol, kami dilayani dengan sangat baik,” ungkapnya.

Siti mengungkapkan rasa syukurnya karena berkat bantuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), anak ketiganya dapat lahir dengan selamat dan sehat. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh proses operasi hingga pengobatan rawat jalan tidak memerlukan biaya sama sekali. Bagi Siti, hal ini merupakan berkah besar bagi dirinya dan keluarganya.

“Alhamdulillah, semuanya gratis. Waktu itu saya dirawat selama empat hari, dan semua biaya, termasuk kontrol, obat, dan lainnya, ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Bersyukur sekali, karena kalau harus membayar sendiri, uang dari mana? Biaya operasi seperti ini kalau mandiri bisa habis sekitar sepuluh juta ke atas,” ujar Siti.

Siti segera mendaftarkan anaknya sebagai peserta JKN sebagai bayi baru lahir. Ia menjelaskan bahwa proses pendaftaran JKN dipermudah oleh pihak fasilitas kesehatan, sehingga ia dan suaminya dapat lebih fokus pada pemulihan serta merawat anak mereka. Siti juga mengungkapkan bahwa ia memanfaatkan inovasi dari BPJS Kesehatan, yaitu Aplikasi Mobile JKN, yang mempermudah akses kepesertaan untuk dirinya dan keluarganya hanya melalui smartphone.

“Langsung kami daftarkan bayi baru lahir kami untuk kepesertaan JKN-nya. Kurang lebih satu bulan setelah lahir, sudah dilaporkan untuk pembaruan data karena sudah masuk kartu keluarga. Banyak fitur yang sangat membantu saya, seperti adanya kartu digital, jadi kartu fisik tidak perlu dibawa-bawa lagi. Saya juga mendapatkan banyak informasi dari Mobile JKN, seperti informasi lokasi fasilitas kesehatan terdekat, pendaftaran pelayanan (antrean) secara online, dan masih banyak fitur lainnya yang sangat membantu," ujar Siti.

Siti menyampaikan rasa syukurnya yang tak henti, sambil berharap Program JKN terus eksis memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu, seperti dirinya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta JKN yang tetap aktif dan rutin membayar iuran BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada para peserta lain yang rutin membayar iuran. Mungkin saya juga bisa menikmati pengobatan karena ada peserta lain yang rutin membayar iuran. Selain itu, terima kasih juga untuk pemerintah, semoga BPJS Kesehatan tetap ada untuk masyarakat kurang mampu di Jember," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES