Indonesia Positif

Kolaborasi UPT Kementan, Tingkatkan Produktivitas Petani dengan Teknologi Alsintan

Selasa, 26 November 2024 - 14:51 | 7.37k
Kegiatan benchmarking BBPP Batu ke BBPP Batangkaluku dalam rangka penggunaan alsintan
Kegiatan benchmarking BBPP Batu ke BBPP Batangkaluku dalam rangka penggunaan alsintan

TIMESINDONESIA, MAKASSAR – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan tutorial penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern pada 22-23 November 2024. 

Kegiatan yang berlangsung di BBPP Batangkaluku, Sulawesi Selatan, ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi terkini kepada para petani dan mendorong adopsi inovasi dalam pertanian.

Advertisement

Brigade Pangan merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan keyakinan bahwa swasembada pangan dapat segera terwujud. 

“Kunci keberhasilannya terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, Saya yakin kita bisa melampaui target,” tegas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)  Idha Widi Arsanti, mengatakan brigade pangan yang digagas oleh Kementerian Pertanian bertujuan untuk meningkatkan partisipasi generasi milenial. 

BBPP-Batu-b.jpg

“Melalui pertanian modern brigade pangan ini kita mengundang anak-anak muda mau terjun langsung ke sektor pertanian utamanya adalah pada budidaya padi, harapannya bisa semakin meningkatkan langsung produksi,” jelas Santi.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Perwakilan Kepala BBPP Batangkaluku yang menyambut kedatangan Kepala BBPP Batu beserta jajaran. Dalam sambutannya, Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi alsintan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. 

"Dengan memanfaatkan teknologi modern, kita tidak hanya bisa meningkatkan hasil panen, tetapi juga meringankan beban kerja petani," ujar Roby.

Selama kegiatan, Widyaiswara BBPP Batu, diberikan kesempatan untuk secara langsung mencoba berbagai jenis alsintan seperti Combine Harvester, Transplanter, Traktor R4, dan Traktor R2. Dengan didampingi oleh Widyaiswara berpengalaman dari BBPP Batangkaluku, Widyaiswara BBPP Batu diajarkan cara mengoperasikan alat-alat tersebut secara benar dan efektif.

BBPP-Batu-c.jpg

Selain sesi praktek, acara ini juga diisi dengan diskusi mengenai inovasi terbaru dalam teknologi pertanian serta pemecahan masalah (troubleshooting) yang sering dihadapi petani di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta tentang cara mengoptimalkan penggunaan alsintan.

Prima Puji Raharjo, Widyaiswara BBPP Batu yang mengikuti kegiatan ini, mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. 

"Dengan adanya tutorial ini, kami semakin yakin bahwa teknologi alsintan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah kami," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani dapat mengadopsi teknologi modern dalam praktik pertanian mereka. Dengan demikian, produktivitas pertanian di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, dapat meningkat secara signifikan. 

Selain itu, kolaborasi antara BBPP Batu dan Batangkaluku ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi lembaga pelatihan pertanian lainnya dalam mengembangkan inovasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian. (*)

Pewarta : Prima Puji Raharjo

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES