KDM Unisma Malang Helat Seminar Interdisciplinary Sharing: Harmoni Islam Multikultural Dalam Kacamata Pendidikan
TIMESINDONESIA, MALANG – Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya yang luar biasa. Namun, menjaga harmoni dalam keberagaman tersebut merupakan tantangan besar, terutama di era globalisasi dan digitalisasi yang semakin memperlihatkan potensi konflik akibat perbedaan. Dalam konteks ini, pendidikan Islam memiliki peran strategis untuk menjadi solusi dalam menanamkan nilai-nilai moderasi dan multikulturalisme yang mampu menjaga persatuan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, program Kandidat Doktor Mengabdi (KDM) dari Universitas Islam Malang (UNISMA) menggelar Seminar Interdisciplinary Sharing bertajuk “Harmoni Islam Multikultural dalam Kacamata Pendidikan”.
Acara yang berlangsung pada Minggu (24/11/2024) di Institut Agama Islam Hasanuddin (IAIH) Pare ini bertujuan untuk mendiskusikan konsep dan praktik pendidikan Islam multikultural yang relevan dengan kebutuhan masyarakat majemuk.
Advertisement
Seminar ini diinisiasi oleh empat kandidat doktor UNISMA, yaitu Sari Agustiani, M.Ag., Siti Sumadiyah, M.Pd., Zuli Dwi Rahmawati, M.Pd., dan Aprilita Hajar, M.Ag., yang berkomitmen untuk mendorong terciptanya harmoni sosial melalui pendidikan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kegiatan dimulai dengan pemutaran video pendek yang menggambarkan keberagaman Indonesia dan pentingnya moderasi beragama. Video ini mengajak peserta untuk merenungkan urgensi hidup damai dalam keberagaman. Sesi pembuka dipandu oleh Aprilita Hajar, M.Ag., dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Zuli Dwi Rahmawati, M.Pd. dengan profesional dan dinamis.
Dalam seminar ini memaparkan dua materi yang sangat menarik, pertama disampaikan oleh Sari Agustiani, M.Ag. dengan tema “Islam dan Multikulturalisme dalam Perdamaian Dunia”. Ia menekankan bahwa multikulturalisme dalam Islam adalah pedoman praktis yang dapat menciptakan perdamaian global melalui pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan.
Materi kedua disampaikan oleh Siti Sumadiyah, M.Pd. dengan judul “Harmoni Islam Multikultural dalam Kacamata Pendidikan”. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai multikultural dalam kurikulum pendidikan Islam, serta peran pendidik dalam membangun generasi yang toleran dan berwawasan luas.
Seminar ini dihadiri oleh Rektor IAIH Pare, Wakil Rektor III, dosen Fakultas Tarbiyah, serta mahasiswa tarbiyah, Syari’ah dan ushuliddin. Dalam sambutannya, Rektor IAIH Pare menegaskan bahwa IAIH Pare secara resmi mendeklarasikan dirinya sebagai Kampus Moderasi, dengan komitmen untuk mengedepankan nilai-nilai adil, toleran, dan inklusif dalam setiap aspek pendidikan.
Jumlah peserta yang hadir juga melampaui target yang telah ditentukan, mencerminkan tingginya minat terhadap tema yang diangkat. Salah satu peserta menyampaikan, “Acara ini sangat menginspirasi, terutama dalam memahami bagaimana Islam dapat menjadi kekuatan besar untuk menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman.”
Menariknya, seminar ini juga menghadirkan doorprize yang menambah semangat peserta. Hadiah-hadiah tersebut diberikan kepada peserta yang aktif berpartisipasi selama acara, menciptakan suasana yang lebih ceria dan akrab. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi wawasan akademik, tetapi juga memperkuat sinergi antara UNISMA Malang dan IAIH Pare dalam membangun harmoni sosial berbasis pendidikan Islam multikultural. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |