Dinsos Banyuwangi Siapkan Program Baru untuk Kesejahteraan Masyarakat di Tahun 2025

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Pemkab Banyuwangi telah menyusun berbagai program untuk tahun 2025 dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial.
Progam-program ini merupakan pengembangan dan kelanjutan dari inisiatif yang telah berjalan di tahun 2024, namun dengan beberapa penambahan inovasi baru.
Advertisement
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, menjelaskan bahwa salah satu program prioritas utama adalah memastikan seluruh layanan sosial dapat terintervensi dengan baik.
“Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh layanan sosial dapat terintervensi dengan baik. Kami berupaya memberikan dukungan maksimal bagi warga yang membutuhkan dengan berbagai program yang telah kami susun untuk tahun depan,” kata Henik, Rabu (11/12/2024).
Dinsos PPKB Banyuwangi, juga akan memberikan bantuan kepada warga miskin dan mereka yang layak dibantu melalui Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) dan Rehabilitasi Sosial (Resos).
“Kami akan terus mengajukan bantuan melalui kolaborasi dengan beberapa founder, program CSR, dan pihak lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum tercakup oleh APBN dan APBD,” ujarnya.
Henik memaparkan, pihaknya juga berkomitmen untuk mencegah perkawinan anak dan memberikan pendampingan kepada korban kekerasan perempuan dan anak.
Dalam upaya pencegahan ini, Dinsos PPKB Banyuwangi, akan berkolaborasi dengan beberapa psikolog yang akan standby dua kali seminggu untuk memberikan edukasi dan rekomendasi kesehatan mental.
“Psikolog yang standby di Dinsos ini inovasi baru kami. Selain untuk edukasi kepada masyarakat, juga karena sekarang dispensasi nikah itu harus ada rekom dari psikolog untuk kesehatan mentalnya,” ucapnya.
Dalam bidang Keluarga Berencana (KB), lanjut Henik, Dinsos PKKB Banyuwangi, terus berupaya menurunkan angka stunting dan underweight.
“Kami juga terus meningkatkan peserta KB (Keluarga Berencana) aktif untuk pasangan usia subur,” tambah Henik.
Henik juga menyebutkan bahwa Resos ataupun Yayasan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas (YKPD) akan terus dimaksimalkan sebagai wadah bagi teman-teman ataupun kelompok untuk berkonsolidasi, meskipun di YKPD ini sarana prasarananya belum maksimal.
“Kita upayakan terus berbenah supaya bisa dimanfaatkan misalnya sebagai tempat membahas isu-isu sosial seperti disabilitas, parenting ataupun kemiskinan ekstrim,” cetusnya.
Dengan program-program ini, Dinsos PPKB Banyuwangi berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Bumi Blambangan.
“Kami berkomitmen untuk terus berbenah dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” tutup Henik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |