Indonesia Positif

Menghadirkan Sujiwo Tejo, dengan ‘Jagong Budaya’ Gairahkan Seni Banyuwangi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:17 | 20.09k
Talkshow 'Jagong Budaya' dengan tema Seni Banyuwangi Hidup dan Menghidupi'. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Talkshow 'Jagong Budaya' dengan tema Seni Banyuwangi Hidup dan Menghidupi'. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banyuwangi, Jawa Timur terkenal akan seni dan budaya diantaranya tarian Gandrung. Sebagai upaya menggairahkan serta meningkatkan eksistensi kesenian yang ada di Bumi Blambangan, Talkshow ‘Jagong Budaya’ hadir dan mengundang budayawan kondang, Sujiwo Tejo.

Kegiatan talkshow budaya yang diselenggarakan pada, Minggu, (15/12/2024) di LanggarArt Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Dwi Marhen Yono, tak lupa pelestari termasuk budayawan seperti Ketua Majelis Kehormatan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) sekaligus Direktur Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi dan budayawan Sujiwo Tejo.

Advertisement

Dengan tagline ‘Seni Banyuwangi, Hidup dan Menghidupi’ talkshow tersebut membahas bagaimana kesenian agar tetap eksistensi serta menggairahkan para pemuda supaya melestarikan budaya leluhur tersebut.

“Budaya ini sudah melekat dan menjadi DNA bagi masyarakat Banyuwangi, tugas kita bagaimana DNA ini melahirkan embrio yang baik untuk budaya,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam talkshow tersebut.

Selama talkshow berlangsung, alunan biola khas Banyuwangi mengiringi bincang-bincang dengan rintik hujan. Ditengah obrolan juga memunculkan beberapa kesenian hingga ritual, diantaranya kesenian Barong Banyuwangi, Mocoan Lontar, termasuk juga mengundang hadirkan sang maestro gandrung legenda Banyuwangi yakni Temu Misti atau lebih akrab disapa Mak Temu’.

Dalam perbincangan tersebut juga disebutkan upaya-upaya Banyuwangi mengemas budaya menjadi sebuah atraksi sehingga menarik wisatawan hingga menumbuhkan embrio kecintaan budaya terhadap anak-anak.

Diantararanya memasukkan budaya Banyuwangi ke festival seperti Gandrung Sewu yang masuk dalam agenda Nasional Karisma Event Nusantara (KEN) kemudian Banyuwangi Ethno Carnival yang senantiasa lurus mengangkat budaya-budaya Banyuwangi.

“Termasuk banyak sekarang bertumbuh pemuda-pemuda yang mengharumkan nama Banyuwangi melalui Budaya,” ujar Ipuk.

Acara usai ditutup dengan tarian Gandrung dan nyanyian Kembang Petetan oleh Mak Temu yang diikuti oleh Sujiwo Tejo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES