Indonesia Positif

Hadapi Tantangan Pencegahaan Narkoba, BNN Bontang Bangkitkan Pencegahan Dengan Kolaborasi

Senin, 30 Desember 2024 - 22:27 | 11.32k
Kepala BNN Kota Bontang bersama Mitra BNN Kota Bontang (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Kepala BNN Kota Bontang bersama Mitra BNN Kota Bontang (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONTANG – Menghadapi tantangan pencegahan dan penindakan narkoba di Kota Bontang. Badan Narkotika Nasional Kota Bontang (BNN Bontang) aktif mengagas berbagai program.

Khusus pencegahan, guna memaksimalkan program yang ada diperlukan kolaborasi dan pendekatan yang holistik dalam upaya penanganannya. Termasuk mewujudkan keterlibatkan masyarakat yang saling terkait.

Advertisement

Kepala BNN Bontang, Lulyana Ramdhani mengatakan pihaknya telah melakukan penguatan kolaborasi dengan lembaga pemerintah swasta dan masyarakat untuk membangun kesadaran dan pemahaman mengenal bahaya narkotika sehingga mampu mengendalikan dan menghindar dan menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan.

“BNN Kota Bontang melakukan advokasi melalui rapat koordinasi, membangun jejaring Intervensi supervisi, monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis kepada pemerintah daerah instansi dan lembaga terkait,” ujar Lulyana Ramdhani saat menggelar konferensi pers di kantor BNN Bontang, Senin (30/12/2024).

Lulyana menambahkan, advokasi berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat dan mendukung kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkotika yang digencarkan melalui program prioritas nasional “desa bersinar” (berbasis sumber daya pembangunan desa), yang mana pada tahun ini program pencegahan dan pemberdayaan telah menyasar 2 Kelurahan yang diintervensi yaitu Kelurahan Belimbing dan Kelurahan Loktuan melalui kolaborasi dengan pemerintah Kota Bontang.

Tak hanya itu, berkat kolaborasi pencegahan yang optimal BNN Kota Bontang menobatkan kelurahan Gunung Telihan sebagai kelurahan bersinar dan mendapatkan penghargaan dari kepala BNN RI.

Pencegahan dan pemberdayaan kalangan keluarga telah menyasar 10 keluarga melalui intervensi ketahanan keluarga anti narkoba dengan pendekatan pendidikan keluarga dan parenting skill.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks ketahanan keluarga terhadap penyalahguna narkoba tahun 2024, Kota Bontang mendapatkan ketahanan keluarga dengan kategon sangat tinggi dengan nilai dektara 90,804.

Pencegahan dan pemberdayaan sekolah telah menyasar sebanyak 5 sekolah bersinar melalui pemberdayaan 10 pelajar menjadi peer educator teman sebaya anti narkoba. 

Selain itu, pihaknya berkolaborasi dengan perpustakaan daerah dan dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Bontang guna melakukan penyebaran informasi dan edukasi tentang dampak buruk penyalahgunaan narkotika serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan pada tahun 2024 ini.

“Kami telah melakukan penyuluhan dan sosialisasi P4GN sebanyak 10.467 orang dengan rincian masyarakat 1.879 orang, pelajar 8.558,” ucapnya.

Selain itu, program kelurahan Bersinar kini dirasakan efektif membantu mengurai peredaran narkoba di kelurahan bahkan hingga tingkat RT sekalipun. Data ini telah menunjukkan komitmen pemerintah Bontang dalam mendukung setiap program yang dibutuhkan BNN Kota Bontang.

“Kali ini Loktuan menurun secara keseluruhan sejak tahun 2023 namun untuk 2024 telah mengalami, bisa digunakan juga,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES