Freeport dan Honay Ajkwa Lorentz Bangun Pabrik Semen dan Keramik, Butuh Banyak SDM

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT Freeport Indonesia membangun pabrik semen dan keramik di Timika, Papua. Proyek tersebut menggandeng pabrikan material, PT Honay Ajkwa Lorentz.
Pengembangan Kawasan Indonesia Timur menjadi salah satu alasan Freeport dan Honay Ajkwa Lorentz melakukan ground breaking pabrik pemenuhan kebutuhan infrastruktur. Ground breaking berlangsung di Surabaya, Timika dan Merauke pada Jumat (10/1/2025).
Advertisement
Pabrik semen dan keramik PT Freeport Indonesia berdiri di atas lahan seluas 9 hektar, dan berlokasi di Timika, Provisi Papua Tengah.
Fenty Widyawati, Dirut PT Honay Ajkwa Lorentz, saat membuka acara groundbreaking di Hotel Movenpick Surabaya, mengungkapkan, kehadiran pabrik ini memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang ada di Papua.
Karena selama ini, berbagai pembangunan yang ada di sana mendatangkan material dari luar kawasan, sehingga harga material menjadi tinggi. Terutama harga semen.
Sementara PT Honay Ajkwa Lorentz dikenal luas sebagai pabrikan material yang akan mensuplai kebutuhan di tingkat lokal.
“Pabrik yang kami dirikan akan mensuplai kebutuhan pengembangan infrastruktur yang ada di Papua. Tentunya, harga semen akan jauh lebih murah dari semen yang ada di Provinsi Jawa, harga keramik pun demikian, akan jauh lebih murah,” jelasnya.
Hal ini untuk menekan harga penjualan di pasaran nantinya, meliputi pasar lokal untuk Papua Tengah dan Barat. Sedangkan untuk suplai kebutuhan industri di antaranya pembangunan pemekaran infrastuktur, pelabuhan internasional yang lokasinya terletak di Merauke.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan memenuhi pasar yang di luar Papua, akan tetapi tidak sampai lintas Pulau Papua. Karena harga semen jatuhnya lebih mahal, sedangkan jangkauan pasarnya hanya sebatas Timika dan sekitarnya.
“Kalau pasar kami di luar pulau Papua, persaingannya akan lebih ketat, tentunya harga semen menjadi mahal, dan kami mengutamakan pasar yang ada di Papua, terutama mensuplai industri yang ada di lokal,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan angka produksi di lima tahun mendatang bisa mencapai 30 juta/tahun. Bahan material nanti yang digunakan murni dari lokal Papua.
Sementara terkait penyerapan tenaga kerja, PT Honay Ajkwa Lorentz membuka secara luas tenaga kerja lokal.
Rekrutmen telah dibuka awal tahun 2025 dengan total kebutuhan 600-900 tenaga kerja. Fenty mengatakan, pihaknya membutuhkan SDM banyak karena pengerjaan pabrik semen ini masih manual.
“Kami membutuhkan banyak tenaga kerja, sampai sekarang masih membuka lowongan kerja hingga tiga bulan ke depan. Banyaknya SDM ini karena kami tidak menggunakan mesin untuk pembangunan pabrik. Hanya beberapa saja yang menggunakan mesin,” ungkapnya.
General Manager PT Honay Ajkwa Lorentz H. Hamdani turut mengatakan, rekruitmen dilakukan secara langsung maupun secara online. Kantor cabang nantinya akan dibuka di Sidoarjo.
Tenaga kerja yang direkrut selanjutnya akan diberikan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan pembangunan pabrik.
“Pelatihan akan difokuskan di Pulau Jawa khususnya Sidoarjo dan Surabaya, sebelum dimulai bekerja. Sebagian besar SDM kami orang lokal, jadinya mereka perlu dibekali berbagai macam skill,” tuturnya.
Sebagai informasi, acara grounbreaking ini serentak dilaksanakan di tiga lokasi. Surabaya, Timika dan Merauke serta dihadiri jajaran pimpinan PT Honay Ajkwa Lorentz. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |