Indonesia Positif

Pemkot Batu Genjot Pengembangan Pertanian Menuju Agroindustri Global

Rabu, 05 Maret 2025 - 21:37 | 11.19k
Wali Kota Batu Nurochman (kiri) dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto (kanan) saat memberikan sambutan dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (5/3/2025). (Foto: Prokopim Kota Batu)
Wali Kota Batu Nurochman (kiri) dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto (kanan) saat memberikan sambutan dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (5/3/2025). (Foto: Prokopim Kota Batu)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATUPemkot Batu, Jawa Timur, menargetkan pengembangan sektor pertanian menjadi agroindustri unggulan yang mampu bersaing di pasar global. Langkah ini menjadi bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto sebagai upaya merealisasikan janji politiknya dalam Pilkada Serentak 2024.

"Salah satu fokus utama kami adalah mendorong sektor pertanian ke arah industri. Skema realisasi sudah dirancang, termasuk kerja sama dengan buyer offtaker dari luar negeri," ujar Nurochman, Rabu (5/3).

Advertisement

Produksi Pertanian Kota Batu Berorientasi Ekspor

Berdasarkan Kota Batu Dalam Angka 2025, yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, Kota Batu memiliki potensi besar dalam produksi sayuran dan buah-buahan. Dia menjelaskan Sawi menjadi komoditas sayuran semusim dengan produksi terbesar, mencapai 10.119 ton, atau 14,38 persen dari total hasil panen sayur dan buah di daerah tersebut.

Kemudian, Wortel berada di posisi kedua dengan produksi 9.122 ton (12,96 persen), diikuti tomat sebanyak 8.407 ton (11,94 persen). Apel, sebagai ikon pertanian Kota Batu, mencapai produksi 14.028 ton pada 2024. Jeruk siam menjadi buah dengan produksi tertinggi, mencapai 33.771 ton. dan Jahe memimpin di kategori tanaman obat-obatan dengan hasil panen 812,80 ton.

Dengan potensi tersebut, Pemkot Batu menargetkan kemitraan internasional untuk mendorong ekspor hasil pertanian, tanpa mengesampingkan pasar lokal.

Misi Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Pemkot Batu berharap skema kerja sama dengan buyer offtaker dapat disepakati dalam waktu dekat, agar pengembangan agroindustri bisa berjalan sesuai target.

"Kami ingin memastikan hasil pertanian Kota Batu tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga memiliki daya saing di pasar internasional," jelas Nurochman.

Selain fokus pada ekspor, pemkot juga akan memperkuat jaringan distribusi di dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keuntungan maksimal bagi petani serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan strategi ini, Kota Batu semakin mengukuhkan diri sebagai kawasan pertanian berbasis industri yang mampu bersaing di kancah global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES