Desa Tumapel Gresik Angkat Ukiran Kayu Jadi Produk Unggulan, Tembus Pasar Luar Daerah

TIMESINDONESIA, GRESIK – Desa Tumapel, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik menunjukkan potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif.
Melalui tangan-tangan terampil warganya, desa ini menjadikan seni ukir kayu sebagai produk unggulan yang kini mulai dikenal luas, bahkan menembus pasar luar daerah.
Advertisement
Berbagai produk berbahan kayu jati berhasil dihasilkan oleh warga Desa Tumapel, mulai dari souvenir, almari, hingga gebyok ukiran bernilai seni tinggi.
Salah satu perajin, Antok, bersama empat warga lainnya, menjadi motor penggerak berkembangnya industri ukiran kayu di desa tersebut.
“Alhamdulillah produk kami sudah terjual ke berbagai daerah, termasuk sampai Kalimantan. Harganya mulai dari ratusan ribu sampai ratusan juta tergantung bentuk dan kerumitan ukiran,” ujar Antok, Sabtu (12/4/2025).
Antok juga mengapresiasi peran Pemerintah Desa (Pemdes) Tumapel yang telah membantu mempromosikan dan memasarkan produk-produk seni ukir tersebut.
Salah satunya dengan menjadikannya sebagai program unggulan dalam ajang NawaKarsa Award Tingkat Kabupaten Gresik Tahun 2025.
Sebagai bentuk dukungan dan penilaian terhadap program tersebut, sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir melihat langsung proses pembuatan ukiran kayu di Desa Tumapel pada Kamis (10/4/2025).
Hadir di antaranya istri Wakil Bupati Gresik, dr. Sinta Puspitasari, istri Sekda Kabupaten Gresik, Forkopimcam Duduksampeyan, para kepala desa se-Kecamatan Duduksampeyan, dan tim juri NawaKarsa Award dari Kabupaten Gresik.
Dalam sambutannya, dr. Sinta Puspitasari menyampaikan bahwa keberhasilan desa merupakan cerminan dari keberhasilan kabupaten. Pelayanan yang baik dan pemberdayaan yang maksimal akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kalau pelayanannya baik, masyarakat tentram, bahagia, dan sejahtera, maka itu adalah kesuksesan kita semua,” katanya.
Senada, Kepala Dinas PMD Gresik, Abu Hassan, menekankan pentingnya pelayanan publik yang prima di tingkat desa.
Ia juga mengapresiasi desa-desa yang mulai mengembangkan potensi lokal seperti kerajinan kayu dan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Tumapel, Ziadatul Akmal, menyampaikan bahwa selain seni ukir, pihaknya juga menjalankan empat program prioritas lain, yaitu peningkatan profesionalisme perangkat desa, transparansi tata kelola pemerintahan, pembangunan jaringan irigasi, serta peningkatan sarana dan prasarana desa.
“Produk ukiran kayu terus kami dorong pemasarannya. Ke depan, rencananya akan dipamerkan di Galeri Dekranasda Gresik. Harapannya bisa mendongkrak ekonomi warga,” ungkap Ziadatul.
Ia juga menambahkan, keberhasilan program desa tak lepas dari semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kekompakan warga. Semoga hasil kerja keras ini bisa membawa manfaat besar,” ujarnya.
Sebagai informasi, Desa Tumapel menjadi satu dari tiga desa di Gresik yang masuk nominasi NawaKarsa Award 2025, bersama Desa Dadapkuning (Kecamatan Cerme) dan Desa Randegansari (Kecamatan Driyorejo). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |