Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Community Ecotour bersama mahasiswa Unisma Malang dalam KSM-T International di Songkhla, Thailand

Kamis, 17 April 2025 - 13:22 | 8.37k
Mahasiswa FK Unisma melakukan panen buah coklat yang telah matang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Mahasiswa FK Unisma melakukan panen buah coklat yang telah matang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) dari Unisma Malang merupakan program yang dirancang untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam berbagai aspek sosial dan kesehatan. Program ini mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kelompok 82 KSM-T dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang menjalankan program pengabdiannya di Kota Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand, dari 31 Januari hingga 11 Februari 2025. Selama kegiatan ini, peserta tidak hanya mengunjungi tetapi juga melihat cara

Advertisement

Belajar dari Konsep Community Ecotour di Thailand

Community Ecotour (สวนลุงกุ้ง) yang dikelola oleh Paman Kung, seorang pemilik perkebunan sekaligus pegiat ekowisata di Songkhla, memiliki lebih dari 70 jenis tanaman perkebunan yang dikelola dengan konsep pariwisata berbasis ekowisata. Konsep ini memungkinkan wisatawan dan pelajar untuk belajar langsung mengenai pertanian berkelanjutan, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan komunitas lokal.

Dalam kunjungan ini, peserta KSM-T Thailand 2025 berkesempatan untuk mendalami proses pengolahan Eco Farming, mulai dari tahap awal penanaman hingga pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap konsumsi. Salah satu daya tarik utama dari kunjungan ini adalah perkebunan kakao yang menjadi sumber bahan baku utama pembuatan cokelat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

perkebunan-coklat.jpg

Pada kesempatan ini, peserta KSM-T Thailand 2025 tidak hanya mengamati, tetapi juga ikut serta dalam proses panen buah kakao yang telah matang. Kakao yang ditanam di perkebunan ini terdiri dari dua jenis utama, yaitu kokoa berkulit kuning dan kokoa berkulit merah, yang akan dipanen ketika mencapai tingkat kematangan optimal.

Setelah panen, biji kakao mengalami proses pengeringan alami di bawah sinar matahari selama tiga hari. Tahapan ini sangat penting untuk mengurangi kadar air dalam biji kakao sebelum memasuki proses selanjutnya. Peserta juga diajarkan bagaimana mengolah biji kakao kering, yang kemudian dioven untuk memastikan kadar air yang tepat, sebelum akhirnya dihaluskan menjadi bubuk cokelat yang dapat diolah menjadi minuman dan produk cokelat lainnya.

Para mahasiswa tampak antusias saat mencicipi hasil olahan cokelat yang dibuat langsung dari biji kakao yang baru mereka panen. "Ini adalah pengalaman luar biasa! Saya tidak hanya belajar teori tentang pertanian dan ekowisata, tetapi juga merasakan langsung bagaimana proses produksi cokelat dari awal hingga akhir," ujar salah satu peserta.

Lebih dari Sekadar Kakao: Menjelajahi 70 Jenis Perkebunan

Tidak hanya belajar tentang kakao, peserta juga diajak untuk mengenal berbagai jenis perkebunan lain yang dikembangkan di Community Ecotour ini. Mereka diberi kesempatan untuk memanen kelapa sawit, serta diperkenalkan dengan berbagai tanaman lain seperti karet, raspberry, kedondong, durian, dan berbagai buah tropis lainnya. Setiap tanaman memiliki metode perawatan dan panen yang unik, yang memberikan wawasan tambahan kepada peserta tentang keanekaragaman hayati di Thailand.

Selain aspek pertanian, kunjungan ini juga membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya keterlibatan komunitas dalam pengelolaan ekowisata. Konsep Community Ecotour yang diterapkan oleh Paman Kung menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dapat berjalan selaras dengan konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Nur Intan, Mahasiswa KSM Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES