Ciptakan Sinergi dan Kerukunan Bersama, Memperkuat Pertahanan di Masyarakat

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Ketahanan masyarakat bukan hanya tugas satu institusi, tetapi membutuhkan peran serta semua pihak. Hal ini ditegaskan Danramil 0809/02 Pesantren, Lettu Inf Dwi Agus Harianto, saat menghadiri kegiatan komunikasi sosial dengan berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (23/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Lettu Dwi Agus menyampaikan bahwa ketahanan nasional tak hanya dilihat dari sisi militer. Justru dalam kehidupan sehari-hari, pertahanan sipil memiliki peranan yang sangat strategis untuk mencegah ancaman sosial, seperti hoaks, narkoba, pergaulan bebas, hingga ujaran kebencian.
Advertisement
"Pertahanan banyak sekali kalau dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua punya opsi dan peran masing-masing. Media, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, semua punya peran," ujar Dwi Agus.
Ia menambahkan, sinergi yang kuat antar elemen masyarakat akan menjadi pondasi kokoh dalam membangun pertahanan masyarakat yang tangguh dan berdaya saing. Bahkan, hal tersebut bisa dimulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan terdekat.
"Pertahanan itu tidak bergerak, tapi harus tetap dibangun," tambahnya.
Kegiatan yang digelar dalam suasana bulan Syawal itu juga dimanfaatkan sebagai ajang halal bihalal antara personel Koramil 0809/02 Pesantren dengan perwakilan organisasi masyarakat, tokoh agama, media, hingga pemuda.
"Atas arahan dan petunjuk Komandan Kodim 0809 Kediri, kegiatan komunikasi sosial ini sekaligus untuk bersilaturahmi. Harapannya, ada sinergi nyata dalam mendukung tugas pokok TNI dan juga membantu pemerintah," jelasnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai tokoh yang hadir. Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Kediri, M Akson Nul Huda, menyatakan pihaknya siap bersinergi dalam program-program TNI-POLRI dan pemerintah, termasuk ketahanan pangan.
"Hari ini kami bersilaturahmi untuk mempererat hubungan. Harapan kami, dari silaturahmi ini akan lahir sinergi yang positif dan konkret," ujar Akson.
Senada dengan itu, Ketua PWI Kota Kediri, Bambang Iswahyoedhi, menilai komunikasi terbuka dan humanis seperti ini merupakan langkah strategis dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis dan inklusif.
"Komunikasi yang terbuka dan humanis menjadi pondasi utama menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis," tegas Bambang.
Dengan kolaborasi antar elemen masyarakat, TNI, dan pemerintah, diharapkan visi menciptakan ketahanan masyarakat yang menyeluruh di Kediri dapat terwujud secara berkelanjutan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |