Indonesia Positif

Bupati Banyuwangi Puji PT Bumi Suksesindo, Jadi Inisiator Rehabilitasi Lahan Kritis

Sabtu, 26 April 2025 - 18:01 | 7.89k
Rehabilitasi lahan kritis yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) bersama Forkopimda dan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Barat. (FOTO: Fazar Dimas Priyatna/TIMES Indonesia)
Rehabilitasi lahan kritis yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) bersama Forkopimda dan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Barat. (FOTO: Fazar Dimas Priyatna/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pelaku investasi PT Bumi Suksesindo (PT BSI), mendapat pujian dari Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tersebut dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan dengan menjadi inisiator rehabilitasi lahan kritis.

“Terimakasih PT BSI yang telah menginisiasi kegiatan rehabilitasi lahan kritis ini,” katanya, Sabtu (26/4/2025).

Advertisement

Rehabilitasi-lahan-kritis-2.jpgRehabilitasi lahan kritis yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) bersama Forkopimda dan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Barat. (Foto : Fazar Dimas Priyatna/TIMES Indonesia)

Kegiatan Rehabilitasi Lahan Kritis, digelar anak Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk di Kawasan Agathis Forest, Desa Banjar, Kecamatan Licin, yang merupakan wilayah perbatasan antara Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Perhutani KPH Banyuwangi Barat.

Bupati Ipuk hadir dengan didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, MM, beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Ikut hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, diantaranya Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Arh) Joko Sukoyo, S.Sos, M.Han dan Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso.

Rehabilitasi-lahan-kritis-3.jpgRehabilitasi lahan kritis yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) bersama Forkopimda dan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Barat. (Foto : Fazar Dimas Priyatna/TIMES Indonesia)

Tak ketinggalan, Administratur (Adm) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, S.Hut, MM dan Adm Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Muhlisin, S.Hut. Sedang manajemen PT BSI diwakili General Manager of Operations (GMO) dan Kepala Teknik Tambang (KTT), Roelly Fransza, beserta jajaran. Hadir pula sejumlah tokoh dan masyarakat sekitar.

Dalam acara bertajuk ‘Seremoni Rehabilitasi Lahan Kritis Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) Perhutani Banyuwangi Barat dan Selatan’ ini dilakukan penanaman bibit pohon secara simbolis. Program pelestarian lingkungan tersebut akan dilakukan dilahan seluas 60 hektar dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 6.666 buah. Untuk jenis bibit pohon yang ditanam adalah jenis tanaman produktif, seperti alpukat, durian, pete dan manting.

Jadi selain mampu mengurangi dampak pemanasan global, kegiatan ini juga menjadi wujud dukungan seluruh elemen stakeholder di Banyuwangi, terhadap program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi Triple Planetary Crisis. Yakni Perubahan iklim (Climate Change), kehilangan keanekaragaman hayati (Biodiversity Loss) dan polusi dan limbah (Pollution and Waste).

Indonesia sendiri sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, memikul tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan ekologi.

“Suhu bumi meningkat, cuaca makin ekstrem. Di Indonesia, lebih dari 90 persen bencana adalah bencana hidrometeorologi, yang erat kaitannya dengan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Salah satu solusi paling efektif dan paling murah, ya ini, menanam pohon,” katanya.

Data ilmiah terbaru, lanjut Ipuk, satu pohon dewasa mampu menyerap rata-rata 21-25 kilogram karbon dioksida per tahun. Dan menghasilkan oksigen untuk dua orang bernapas dengan nyaman sepanjang tahun.

“Ini bukan simbolik. Ini aksi nyata. Karena itu, penanaman pohon yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari komitmen Banyuwangi terhadap agenda global,” cetus Ipuk.

“Banyuwangi sudah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO. Dan Geopark Ijen kebanggaan kita bersama telah resmi menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark. Artinya dunia mengakui Banyuwangi adalah laboratorium hidup bagi harmoni antara manusia dan alam,” imbuhnya.

General Manager of Operations (GMO) dan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BSI, Roelly Fransza menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan. Sekaligus sebagai sumbangsih bersama dalam mengurangi dampak pemanasan global. Serta sebagai wujud dukungan terhadap program Sedekah Oksigen Pemkab Banyuwangi dan program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi apa yang kita lakukan hari ini tentu akan bertumbuh dan akan kita lanjutkan terus,” katanya.

Aksi penghijauan dengan menggandeng lintas elemen, lanjutnya, akan berfokus pada lahan-lahan kritis. Dengan harapan dimasa mendatang bisa membawa manfaat bukan hanya untuk lingkungan. Tapi juga memberi manfaat ekonomi.

Sementara itu, Adm Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, S.Hut, MM mengaku sangat mendukung program Rehabilitasi Lahan Kritis yang diinisiasi oleh PT BSI. Menurutnya, pelestarian lingkungan dengan melakukan penghijauan hutan akan memiliki manfaat besar dalam menyangga kehidupan.

“Semoga alam dan hutan kita terus lestari, serta mampu memberi manfaat untuk masyarakat,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES