Indonesia Positif

KB dan TK Laboratorium UM Gelar Fashion Show Pakaian Adat di Matos

Sabtu, 26 April 2025 - 18:45 | 14.57k
Seorang siswi KB dan TK Laboratorium UM tampil dengan kebaya merah di panggung School Celebration di Malang Town Square. (FOTO: Zakiyya Salmaa Azzahra/TIMES Indonesia).
Seorang siswi KB dan TK Laboratorium UM tampil dengan kebaya merah di panggung School Celebration di Malang Town Square. (FOTO: Zakiyya Salmaa Azzahra/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Siswa KB dan TK Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) memeriahkan peringatan HUT Kota Malang, Hari Kartini dan Hari Bumi di Malang Town Square pada Jumat, 25 April 2025 dengan mengikuti acara fesyen pakaian adat bertajuk School Celebration.

Sebanyak 105 murid tampil menggemaskan dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.

Advertisement

"Setiap bulan kami selalu mengadakan kegiatan untuk murid-murid, dan bulan ini bertepatan dengan Hari Kartini, HUT Kota Malang, serta Hari Bumi," ujar Lilik Zulfidah, S.Pd., Ketua Pelaksana School Celebration.

acara-School-Celebration-di-Malang-Town-Square.jpgAntusiasme wali murid dan pengunjung menghadiri acara School Celebration di Malang Town Square (FOTO: Zakiyya Salmaa Azzahra/TIMES Indonesia).

Ia menjelaskan, persiapan acara ini telah dilakukan selama satu bulan. Para pengajar mencoba menggabungkan semangat peringatan tiga momen tersebut dalam satu acara.

Setelah melalui musyawarah, diputuskan untuk mengadakan pertunjukan fesyen pakaian adat, dengan tambahan aksesoris yang terbuat dari bahan daur ulang sebagai bagian dari kampanye cinta lingkungan.

"Kami juga mengimbau wali murid agar tidak harus membeli atau menyewa kostum baru. Tujuannya, selain mengurangi beban, juga mendorong interaksi antara anak dan orang tua dalam merancang kostum adat bersama," tambah Lilik.

Imbauan tersebut disambut baik para wali murid. Terlihat dari berbagai kostum yang dihiasi aksesoris buatan tangan berbahan daur ulang, seperti mahkota, topi, tongkat, hingga pernak-pernik khas pakaian tradisional Indonesia.

Agar lebih menarik, pertunjukan fesyen ini dikemas dalam bentuk kompetisi. Sebanyak 15 siswa dipilih untuk menerima penghargaan berdasarkan tiga kategori, yaitu: tiga terbaik untuk kelompok Play Group (PG), enam terbaik untuk TK A, dan enam terbaik untuk TK B.

Aspek penilaian meliputi kepercayaan diri, keluwesan gaya, kreativitas aksesoris daur ulang, serta kesesuaian kostum dengan tema acara.

Lilik menambahkan, sebelum acara berlangsung, para guru rutin melatih murid-murid agar siap tampil percaya diri di atas panggung, sembari mengingatkan orang tua untuk mendampingi anak-anak berlatih di rumah.

"Saya berharap kegiatan seperti ini dapat memotivasi anak-anak untuk lebih berani tampil dan mengekspresikan kreativitas mereka," kata Lilik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES