Indonesia Positif

BKK PII Gelar FGD Kedua Bahas Strategi Implementasi Teknologi untuk Percepatan Transisi Energi di Sektor Migas

Selasa, 06 Mei 2025 - 09:50 | 6.52k
Kegiatan FGD BKK PII. (FOTO: ist)
Kegiatan FGD BKK PII. (FOTO: ist)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII) kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari rangkaian Annual Meeting BKK PII 2025.

FGD kedua BKK PII digelar pada Jumat, 2 Mei 2025 lalu di PHE Tower Lantai 15, Jakarta dengan mengusung tema: "Implementasi Teknologi CCU/CCS/CCUS untuk Industri Migas yang Berkelanjutan di Indonesia".

Advertisement

FGD BKK PII ini menjadi forum lanjutan dari diskusi sebelumnya dan mempertemukan para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, akademisi, hingga asosiasi profesi teknik untuk membahas strategi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU), Carbon Capture and Storage (CCS), dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dalam mempercepat dekarbonisasi sektor energi nasional.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, Dr. Bambang Heru Susanto, S.T., M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari lima rangkaian FGD menuju acara puncak Annual Meeting BKK PII 2025 yang akan digelar pada 25–27 September 2025 di Balai Purnomo, Universitas Indonesia, Depok.

Sementara itu, Dewan Penasehat Panitia AM BKK PII 2025 sekaligus Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Hulu Energi, Mery Luciawaty, S.T., M.M., M.Eng., menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan adopsi teknologi dekarbonisasi.

“Indonesia memiliki potensi strategis untuk menjadi pusat CCS di Asia Tenggara. Namun, biaya investasi yang tinggi memerlukan dukungan kebijakan yang kuat, regulasi yang proaktif, dan kerja sama yang erat antar pemangku kepentingan,” ujar Mery.

Dua Sesi Strategis Bahas Arah Implementasi Teknologi Karbon Rendah

Diskusi terbagi dalam dua sesi utama yang menghadirkan narasumber dari institusi terkemuka:

Sesi I membahas aspek kebijakan, regulasi, dan kolaborasi multi-sektor untuk mendukung implementasi teknologi CCU/CCS/CCUS. Narasumber terdiri dari Deputi Penanganan Perubahan Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Kementerian ESDM, CoE CCS/CCUS & Komisaris Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Executive Director Indonesian CCS Center (ICSSSC), serta perwakilan SKK Migas.

Sesi II memaparkan perkembangan teknologi dan studi kasus penerapan CCS/CCUS di lapangan, dengan kontribusi dari ExxonMobil Low Carbon Solutions Indonesia Ltd, PT Energi Mega Persada, serta PT Pertamina Hulu Energi. 

Salah satu inovasi yang disorot adalah teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) dari PT Algatek Karbon Nusantara (A Zekindo Companies) pada sesi II, yang memungkinkan penangkapan CO₂ hasil proses industri menjadi biomassa bernilai ekonomi, memperkuat langkah menuju ekonomi karbon sirkular, juga sebagai alternatif transisi dari upaya dekarbonisasi.

Penanggap Profesional Tambahkan Perspektif Praktis dan Akademik

Forum ini semakin kaya dengan kehadiran para penanggap dari berbagai sektor strategis, antara lain, Komisaris Utama PT Pupuk Kujang Cikampek, Chairman IDCTA, President & CEO Agraus Resources, APTEKIM & Guru Besar Universitas Indonesia, CO₂ Emitter Sr. Project Manager Sustainability & Clean Ammonia PT Pupuk Indonesia, Perwakilan IATMI & Business Development Schlumberger dan Perwakilan SPE & Country Manager Indonesia, Rock Flow Dynamics. 

Kehadiran mereka memberikan wawasan praktis mengenai kesiapan infrastruktur, kebutuhan SDM, serta model investasi dalam mendukung pengembangan teknologi karbon rendah.

Mendorong Kepemimpinan Indonesia dalam Energi Bersih

FGD ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi strategis guna memperkuat kebijakan, mendorong percepatan teknologi CCU/CCS/CCUS, serta membangun ekosistem kolaboratif yang mendukung transisi energi nasional.

Dengan sinergi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas profesi, Indonesia berada pada posisi yang strategis untuk menjadi pemimpin regional dalam teknologi dekarbonisasi dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta rendah emisi karbon. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ahmad Nuril Fahmi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES