Sinergi OPD dan Stakeholder Diperkuat untuk Menjaga Keberlanjutan Petani Muda di Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur atau pelaksana Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian atau biasa disebut Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) bersama Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Ruang Rapat Bappelitbang Kabupaten Pacitan, Rabu (7/5/2025).
Kegiatan tersebut sebagai upaya memperkuat sinergi antarinstansi dalam mendukung keberlanjutan pembangunan pemuda tani di wilayah pedesaan. Forum ini menjadi bagian dari strategi daerah dalam menyiapkan keberlanjutan regenerasi pelaku pertanian pasca berakhirnya Program YESS pada tahun 2025.
Advertisement
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menilai peran pemuda sangat krusial dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Optimisme kebangkitan pertanian Indonesia harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda. Jika seluruh anak muda bergerak, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara superpower di sektor pangan," ujar Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti mengatakan Program YESS hadir untuk melakukan regenerasi petani.
Dia menegaskan jika negara tidak menyiapkan generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian, maka akan terjadi kekosongan pelaku usahatani ke depan.
“Petani tua akan berkurang secara alamiah, dan tanpa regenerasi yang dirancang dengan baik, kita bisa kehilangan keberlanjutan,” katanya.
Kegiatan DMFS di Kabupaten Pacitan ini dihadiri oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pacitan, perwakilan perbankan, offtaker, koperasi, serta para pemangku kepentingan lain yang terkait. DMSF dibuka secara resmi oleh Kepala Bappelitbang Kabupaten Pacitan, Heru Wiwoho Supadi Putra, bersama dengan Project Manager PPIU Jawa Timur, Novita Dewi Kristanti.
Dalam sambutannya, Heru Wiwoho menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Program YESS yang telah berjalan selama lima tahun di Kabupaten Pacitan.
“Program YESS sangat membantu dalam pengembangan pemuda di sektor pertanian sekaligus berkontribusi mengurangi kemiskinan. Bahkan, dampaknya turut mendorong pertumbuhan UMKM, sehingga perekonomian daerah semakin bergerak. Ini sejalan dengan misi pembangunan Kabupaten Pacitan,” ungkapnya.
Ia juga mencatat bahwa sebanyak 14 ribu penerima manfaat telah terlibat dalam program ini. “Sebagai exit strategy, ke depan tugas kita bersama adalah menjaga keberlanjutan dan memaksimalkan pengembangan apa yang sudah diintervensi oleh Program YESS.”
Project Manager PPIU Jawa Timur, Novita Dewi Kristanti, dalam paparannya menegaskan bahwa Program YESS berfokus pada penumbuhan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian.
“Di Kabupaten Pacitan, sebanyak 14.598 petani muda telah mendapatkan pendampingan dari Program YESS. Kami telah menginvestasikan lebih dari Rp 23,3 miliar untuk pelatihan, program pemagangan, hingga hibah kompetitif,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari total penerima manfaat, sebanyak 7.583 orang tercatat mengalami peningkatan penghasilan. Selain itu, YESS juga telah membentuk 61 klaster usaha tani dengan 14 komoditas unggulan, termasuk kopi, kakao, jahe, sapi, kambing, dan padi. Salah satu capaian penting adalah terbentuknya Koperasi “Agro Millenial Sejahtera” yang kini beranggotakan 285 petani muda dengan omzet mencapai Rp 2 miliar.
“Kami berharap, setelah Program YESS berakhir, pemerintah daerah dapat melanjutkan pembinaan dan pengembangan ini agar regenerasi pertanian di Pacitan terus berjalan,” harap Novita.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi Focus Group Discussion (FGD), yang menghasilkan sejumlah komitmen nyata dari para pemangku kepentingan. Dinas Penanaman Modal berkomitmen membantu menghubungkan petani muda dengan industri oleh-oleh lokal untuk memperluas akses pasar. Dinas Koperasi akan memberikan pendampingan intensif kepada Koperasi Agro Millenial Sejahtera (AMS) agar lebih berkembang. Kementerian Agama (Kemenag) akan memfasilitasi informasi dan proses sertifikasi halal bagi produk olahan petani muda.
Sementara itu, pihak perbankan sepakat untuk mendukung literasi keuangan dan memberikan kemudahan akses permodalan bagi penerima manfaat. Dinas Pertanian juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pendampingan usaha secara berkelanjutan kepada petani muda di Kabupaten Pacitan.
Forum ini ditutup dengan peneguhan komitmen bersama seluruh OPD untuk melanjutkan pendampingan dan intervensi kepada para penerima manfaat Program YESS, memastikan keberlanjutan regenerasi pelaku pertanian di Pacitan tetap berjalan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |