Panen Raya Jagung Tahap II di Malang, Kapolres Dorong Petani Gunakan Teknologi dan Data

TIMESINDONESIA, MALANG – Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang menjadi saksi geliat ketahanan pangan nasional lewat Panen Raya Jagung Serentak Tahap II yang dipimpin langsung oleh Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., pada Jumat (9/5/2025).
Didampingi jajaran pejabat utama Polres Malang, Forkopimcam Gondanglegi, Kepala BPS Kabupaten Malang, serta warga dan ibu-ibu PKK setempat, AKBP Danang mengapresiasi capaian luar biasa dari hasil panen petani jagung di wilayah tersebut.
Advertisement
“Jagung ini luar biasa. Produksinya bisa mencapai 12 ton per hektar. Bahkan bisa tiga kali panen dalam setahun, lebih unggul dibanding tebu,” kata Danang dalam sambutannya.
Panen ini merupakan kelanjutan dari gerakan tanam serentak yang dilakukan pada 21 Januari 2025 lalu, melalui sambungan Zoom dengan Kapolri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Gugus Tugas Ketahanan Pangan yang diinisiasi oleh Polri secara nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Danang menekankan pentingnya mengubah paradigma tentang profesi petani. Ia mendorong agar petani tidak hanya bangga menjadi pelaku pertanian, tetapi juga cerdas dalam mengelola hasil panen dengan pendekatan berbasis data dan teknologi.
“Gerakan menanam bukan pekerjaan rendah. Ini pekerjaan produktif yang sangat penting. Kami dorong mindset petani berubah agar mampu menghasilkan margin keuntungan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran lahan menjelang musim kemarau. Ia menegaskan agar tidak ada yang membakar lahan sembarangan karena bisa terpantau sebagai titik api oleh satelit.
“Saya juga titip agar para petani mulai menanam tanaman keras di sekitar tebu untuk menjaga cadangan air tanah dan keseimbangan lingkungan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Malang, Erny Fatma Setyoharini, menambahkan bahwa data panen dan lahan diambil secara sistematis menggunakan metode ubinan, melibatkan kerja sama antarinstansi. Data tersebut nantinya akan menjadi dasar dalam penentuan kebijakan bantuan pemerintah untuk para petani.
Panen jagung kali ini tidak hanya menjadi bukti keberhasilan program ketahanan pangan, tetapi juga momentum penting untuk membangun semangat baru bagi dunia pertanian Kabupaten Malang yang lebih modern dan berkelanjutan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |