Indonesia Positif

Dauroh Penguatan Ke-NU-an dan Kebangsaan Bekali Siswa SMA An Nur Malang Hadapi Tantangan Zaman

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:29 | 10.38k
Kegiatan Dauroh Penguatan Ke-NU-An dan Kebangsaan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kegiatan Dauroh Penguatan Ke-NU-An dan Kebangsaan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGSMA An-Nur Malang menyelenggarakan kegiatan Dauroh Penguatan Ke-NU-an dan Kebangsaan bagi siswa kelas XII, Sabtu-Minggu, 10-11 Mei 2025.

Acara yang berlangsung khidmat ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Gus Moh. Masrullah, Lc., MA, dan Gus Teguh Rahmanto, ST., yang memberikan pembekalan mendalam tentang nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) serta semangat nasionalisme.  

Advertisement

Kepala SMA An-Nur, H. Hanafi, S.P., M.PdI., dalam sambutannya menyoroti pentingnya kegiatan ini sebagai benteng melawan paham radikal yang semakin marak. "Banyak aliran radikalisme yang bertebaran di luar pesantren. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi modal penting bagi siswa untuk membendung paham yang tidak sesuai dengan Aswaja," tegasnya.  

Dauroh-Penguatan-NU.jpg

Pada hari pertama, rangkaian pemberian materi diawali oleh Gus Teguh Rahmanto, S.T,. Ia mengingatkan peserta tentang tantangan di era digital, di mana informasi mudah diakses namun rentan disalahgunakan. "Generasi muda harus cerdas menyaring informasi dan memilih referensi yang benar-benar berpegang pada Aswaja," ujarnya.  

Beliau juga menjelaskan keberagaman firqah (aliran) dalam Islam, seperti Sunni, Syiah, dan Khawarij, serta mendorong siswa untuk tetap berpegang pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.  

Sesi kedua diisi oleh Gus Moh. Masrullah, yang menekankan pentingnya sanad keilmuan dalam tradisi NU. "Dengan ber-NU, kita menjadi bagian dari awamul muslimin yang mengikuti guru-guru bersanad hingga Rasulullah SAW," jelasnya.  

Dauroh-NU.jpg

Beliau juga memaparkan tiga karakter utama Aswaja: tawasshut (moderat), tawazzun (seimbang), dan tasamuh (toleran). Tak hanya itu, semangat kebangsaan juga digelorakan melalui lagu "Yalal Wathan" dan yel-yel "NKRI Harga Mati!" yang diserukan bersama.  

Hari kedua ditutup dengan kegiatan Baiat NU, di mana seluruh siswa kelas XII SMA An Nur Bululawang Malang mengikrarkan kesetiaan kepada Nahdlatul Ulama. Acara ini diharapkan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan global sekaligus menjaga identitas keislaman dan kebangsaan.  

Dengan pemahaman keagamaan yang kuat dan semangat cinta tanah air, siswa SMA An-Nur Malang diharapkan mampu menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES