Indonesia Positif

Pertama di Indonesia, Masjid Kampus UISI Berdiri Megah di Bekas Silo

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:58 | 9.37k
Rektor UISI Herman Sasongko bersama Founding Father UISI Dwi Soetjipto usai peresmian masjid Silo Al-Ilmi. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Rektor UISI Herman Sasongko bersama Founding Father UISI Dwi Soetjipto usai peresmian masjid Silo Al-Ilmi. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mencatat sejarah baru dengan meresmikan masjid kampus yang berdiri megah di atas bekas silo atau tempat penyimpanan semen.

Masjid ini menjadi yang pertama di Indonesia yang dibangun di atas struktur silo, yang dulunya merupakan bagian dari operasional PT Semen Gresik yang kini bertransformasi menjadi Semen Indonesia.

Advertisement

Peresmian dilakukan oleh Dwi Soetjipto, Founding Father UISI, didampingi Rektor UISI Herman Sasongko di kompleks Kampus UISI, Gresik, Jumat (16/5/2025).

Peresmian bangunan monumental dan bersejarah ini merupakan kado terbesar kampus ternama Kota Pudak yang nginjak usia ke 11 tahun.

Kepada TIMES Indonesia, Rektor Herman menyampaikan rasa bangga atas terwujudnya salah satu cita-cita besar pendirian kampus, yaitu menghadirkan fasilitas ibadah representatif dan sarat makna historis.

UISI.jpg

“Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Cita-cita kita bersama, hari ini terwujud,” ujar Herman.

Masjid ini dibangun di atas struktur silo, yang menurut KBBI berarti tempat atau wadah tinggi dan luas yang digunakan untuk penyimpanan semen. 

Transformasi tempat penyimpanan ini menjadi rumah ibadah mencerminkan filosofi transisi dari material menjadi spiritual.

"Kami yakin ini akan bermanfaat bagi sivitas akademika UISI dan masyarakat sekitar kampus," terangnya.

peresmian-masjid-Silo-Al-Ilmi.jpg

Tak hanya masjid, di lokasi yang sama juga akan hadir Perpustakaan Silo Al-Ilmi, sebagai pusat literasi dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi sivitas akademika UISI.

“Dulu di lahan ini batu kapur dari Gresik diolah menjadi semen. Sekarang, kami dedikasikan tempat ini sebagai sumber ilmu dan cahaya,” kata Dwi Soetjipto.

Dwi menjelaskan, kampus ini didirikan saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia.

Ia pun merasa bangga karena kini kampus tersebut telah berkembang dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri.

"Kami berharap kolaborasi antara semua pihak dapat terwujud," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES