Indonesia Positif

Dari Luka Jadi Nada, Look The Moon Rangkai Lagu-Lagu yang Menyentuh

Rabu, 28 Mei 2025 - 17:20 | 7.15k
(FOTO: Kontributor TIMES Indonesia / Aftan Ilman Nafi)
(FOTO: Kontributor TIMES Indonesia / Aftan Ilman Nafi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Bagi sebagian orang, patah hati adalah babak paling kelam dalam hidup. Namun, bagi para musisi terutama penulis lagu rasa sakit itu justru menjadi bahan bakar kreatif yang kuat. Dari musisi kelas dunia seperti Taylor Swift dan Adele, hingga nama-nama Indonesia seperti Tulus dan Kunto Aji, banyak karya terbaik mereka lahir dari pengalaman kehilangan dan perpisahan.

Kontributor TIMES Indonesia, Aftan Ilman Nafi, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unmer Malang, melaporkan fenomena serupa dirasakan oleh Gimnastiar, drummer band pop punk asal Malang, Look The Moon. Dalam sebuah wawancara, Tiar—sapaan akrabnya—mengungkapkan bahwa salah satu lagu paling banyak didengarkan justru lahir dari momen paling rapuh dalam hidupnya.

Advertisement

"Aku sendiri nggak nyangka, lagu yang paling banyak didengerin justru yang aku tulis setelah putus cinta. Waktu itu nulisnya sambil nangis di studio, tapi ternyata malah relate banget sama pendengar,” ujarnya mengenang momen tersebut.

Musik sebagai Ruang Pengakuan Emosional

Saat peristiwa emosional seperti patah hati terjadi, para musisi kerap menuangkannya ke dalam musik dengan intensitas yang lebih jujur dan mentah. Di tengah ketidakstabilan hati, tercipta lirik dan nada yang mengalir begitu saja—tanpa sensor, tanpa kalkulasi.

“Biasanya kita suka mikir keras waktu bikin lagu, tapi pas patah hati, semua keluar begitu aja. Nggak dibuat-buat, makanya lebih terasa,” ungkap Tiar.

Lagu-lagu seperti ini sering dimulai dari potongan lirik yang diketik cepat di catatan ponsel, dari secarik kertas di pojok kamar, hingga akhirnya dibalut dengan melodi dan aransemen musik yang mendalam.

Proses kreatifnya tidak selalu terjadi di studio besar. Banyak lagu lahir di kamar tidur, sudut ruang tamu, atau bahkan di sela perjalanan tur. Yang terpenting bukan tempatnya, tapi suasana dan emosi yang menyertainya.

Luka yang Menyembuhkan

Dalam dunia musik, patah hati bukan sekadar rasa sakit, tapi juga sumber kekuatan. Lagu-lagu yang lahir dari pengalaman itu menjadi ruang pengakuan, tidak hanya bagi penciptanya, tapi juga bagi para pendengarnya. Melalui lagu, rasa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata menjadi lebih mudah dipahami dan diterima.

Bagi Tiar dan banyak musisi lain, menciptakan lagu patah hati bukan hanya proses berkarya, tapi juga proses penyembuhan. Dari luka pribadi, tercipta karya yang justru menyembuhkan banyak orang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES