Indonesia Positif

HIMPUNI Ambil Peran dalam Upaya Pemerintah Tekan Ketergantungan Impor Pangan

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:22 | 15.29k
Para perwakilan Presidium dan Badan Eksekutif HIMPUNI saat menghadiri Rapat Koordinasi pengembangan budidaya gandum, jagung, bawang putih dan kedelai di Auditorium Kementan, Rabu (28/5). (Istimewa)
Para perwakilan Presidium dan Badan Eksekutif HIMPUNI saat menghadiri Rapat Koordinasi pengembangan budidaya gandum, jagung, bawang putih dan kedelai di Auditorium Kementan, Rabu (28/5). (Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor pangan. Khususnya pada empat komoditas strategis: gandum, jagung, bawang putih, dan kedelai.

Dukungan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Budidaya Pangan yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (28/5/2025). Acara dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, yang juga menjabat sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI.

Turut hadir Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, serta perwakilan akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi negeri di bawah naungan HIMPUNI.

Rapat koordinasi ini fokus pada strategi pengembangan dan peningkatan produksi dalam negeri untuk menekan impor empat komoditas utama yang selama ini masih sangat bergantung pada pasokan luar negeri.

“Kami teliti bagaimana meningkatkan produktivitas dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi yang punya keahlian. Gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih kami dorong agar produksinya melampaui standar nasional,” tegas Mentan Andi Amran Sulaiman.

Langkah ini menjadi bagian dari implementasi program prioritas Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam aspek riset berbasis kebutuhan dan kemandirian pangan. Dalam Sidang Kabinet 2 Desember 2024, Presiden menegaskan empat fokus utama: Swasembada Pangan, Makan Bergizi, Ketahanan Energi, dan Hilirisasi.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa pendekatan riset yang dikembangkan pemerintah tidak berhenti pada tataran akademik semata, namun diarahkan pada hasil nyata.

“Kami bentuk konsorsium riset dari hulu ke hilir. Setiap komoditas memiliki tim khusus yang mengintegrasikan akademisi, peneliti Kementan, dan pelaku industri,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan empat flagship riset nasional yang fokus pada masing-masing komoditas dengan anggaran antara Rp20 hingga Rp40 miliar untuk riset dari tahap dasar hingga komersialisasi.

Dukungan pengembangan pangan lokal juga datang dari TNI Angkatan Laut. Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba budidaya kedelai di Serang dan hasilnya menggembirakan.

“Program ini juga akan diperluas ke berbagai wilayah,” ungkapnya. Ia menyebutkan hasil panen kedelai mencapai 4,39 ton per hektare, menunjukkan potensi besar jika diterapkan secara luas.

Setelah rakor utama, kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan antara Sekjen dan Badan Eksekutif HIMPUNI bersama Staf Khusus Menteri Pertanian, Dr. Sam Herodian, yang saat ini memimpin Satgas Hilirisasi HIMPUNI.
Dalam pertemuan ini disepakati bahwa HIMPUNI akan segera menggelar sosialisasi program hilirisasi kepada seluruh anggotanya mulai minggu depan di Sekretariat HIMPUNI.

Dengan sinergi antara Kementerian Pertanian, Kemendikti Saintek, TNI AL, dan HIMPUNI, pemerintah optimistis Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan nasional, menekan ketergantungan terhadap impor, serta meningkatkan nilai tambah komoditas lokal melalui hilirisasi. (*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES