Indonesia Positif

Demam Berdarah Merebak, Bambang Haryo Terjunkan Tim Fogging di Krembangan

Kamis, 05 Juni 2025 - 19:07 | 2.82k
Bambang Haryo bersama Tim BHS Peduli mengawal langsung aksi fogging nyamuk demam berdarah di Krembangan Surabaya, Kamis (5/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Bambang Haryo bersama Tim BHS Peduli mengawal langsung aksi fogging nyamuk demam berdarah di Krembangan Surabaya, Kamis (5/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) langsung gerak cepat ke konstituennya di daerah RW 6 Krembangan Masigit Surabaya, setelah mendapatkan laporan di wilayah tersebut 10 warganya terjangkit demam berdarah.

Bersama relawan BHS Peduli, Bambang Haryo memberikan layanan fogging gratis ke sekitar 1000 rumah di Krembangan Masigit dan menempelkan brosur berisi langkah mencegah penyakit demam berdarah.

Advertisement

"Mendapatkan keluhan dari pak RW nya ada warganya kena demam berdarah, untung mereka cepat membawanya ke Rumah Sakit, dari beliaunya menginginkan pencegahan, saya bilang harus disemprot (fogging)," ucapnya didampingi ketua PAC Gerindra Krembangan Yosi Ika Maharani, Kamis (5/6/2025).

Setelah mendapatkan laporan dari RW 6 Krembangan Masigit, BHS pun menyoroti pelayanan puskesmas setempat yang kurang tanggap ketika menerima pasien demam berdarah.

"Di kota Surabaya ini harus dilakukan dengan cepat pencegahan agar masyarakat tidak lebih banyak lagi yang menjadi korban," tegas politisi dari partai Gerindra tersebut.

BHS pun memberikan bantuan tali asih ke keluarga yang anggota keluarganya terkena demam berdarah, untuk membeli obat dan vitamin agar segera bugar kembali.

Wakil RW 6 Krembangan Masigit Didik Sudarmadi mengucapkan terima kasih ke BHS karena memberikan bantuan fogging, karena saat ada warganya terkena demam berdarah dan minta bantuan penyemprotan ke puskesmas, dia menyayangkan prosedur yang terkesan lambat.

"Saya juga nggak tahu prosedurnya seperti apa, sudah melapor memang sudah pasti dan terjangkit demam berdarah. Tetapi dari pihak puskesmas menyampaikan harus ada korban lagi baru ada fogging," tuturnya.

Menurut Didik, prosedur tersebut membuat layanan bantuan fogging jadi terkesan lambat karena untuk mendapatkan layanan tersebut minimal harus ada 3 warga yang terjangkit demam berdarah secara bersamaan.

"Tiga tapi harus berbarengan lah itu repot," sebutnya.

Di tempat yang sama, Yosi Ika Maharani pun mengajak warga Krembangan Masigit turut menjaga kebersihan, karena selama ini total ada 10 warga di wilayahnya terkena demam berdarah.

"Saya berharap mulai hari ini ada pembersihan saluran air dan menghindari genangan-genangan air  yang bisa jadi tempat bibit nyamuk" ucapnya.

Yosi pun meminta KSH (Kader Surabaya Hebat) turun langsung ke rumah warga  untuk mendata secara detail.

"Pengecekan langsung itu bukan hanya mendata di depan tapi harus lihat juga, di foto juga kondisinya per warga gitu," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES