DPMPTSP Bontang: Arah Baru Investasi, Bontang Lestari Jadi Magnet Industri Turunan Gas dan Sawit

TIMESINDONESIA, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bontang (DPMPTSP Bontang) terus mendorong percepatan investasi sektor hilirisasi industri berbasis gas dan sawit. Hal ini seiring dengan program hilirisasi nasional yang digalakkan pemerintah pusat.
Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Kota Bontang mengatakan selama ini Bontang dikenal sebagai kota industri berbasis gas alam, dengan produk utama seperti LNG dari PT Badak NGL dan pupuk dari PT Pupuk Kaltim.
Advertisement
Dalam perkembangannya, muncul industri kimia turunan seperti amonia, metanol, hingga amonium nitrat yang kini diproduksi oleh PT Kaltim Nitrat Indonesia, PT Kaltim Ammonium Nitrat (KAN) dan PT Black Bear Resources Indonesia.
"Semua produk itu berbasis bahan baku gas alam dari wilayah Kutai Kartanegara dan sebagian dari Bontang sendiri. Sekarang, sesuai arahan pusat, kita dorong agar industri-industri ini menghasilkan produk turunan seperti amino acid, fatty acid, hingga soda ash," ungkapnya, saat ditemui, Kamis (12/6/2025).
Salah satu proyek strategis yang tengah disiapkan adalah pembangunan pabrik soda ash oleh konsorsium Pupuk Indonesia Grup. Produk ini diyakini punya potensi hilirisasi yang luas, mulai dari bahan baku deterjen, kosmetik, pengawet makanan, hingga tekstil dan industri plastik.
Untuk mendukung ekspansi industri ini, Pemkot melalui DPMPTSP gencar mempromosikan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Bontang Lestari seluas 1.200 hektare. Saat ini, sekitar 300–400 hektare telah dimanfaatkan oleh dua perusahaan aktif, yakni PT Energi Unggul Persada yang memproduksi biodiesel dan pakan ternak, serta Graha Power Kaltim dibidang pembangkit listrik.
“Kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Investasi dan DPMPTSP Provinsi Kaltim agar investor tahu potensi kawasan ini. Fokus kita pada turunan industri kimia dan sawit, apalagi CPO-nya sudah ada yang diolah di sini,” lanjutnya.
Di tahun 2024 lalu, Bontang berhasil mencatatkan realisasi investasi senilai Rp2,7 triliun, melampaui target sebesar Rp2 triliun. Sedangkan untuk 2025, target yang dibebankan kepada Bontang naik menjadi Rp2,5 triliun. Sementara LKPM triwulan 1 ini, DPMPTSP mencatat capaian sementara di angka Rp400 miliar lebih.
Upaya promosi dan fasilitasi investasi ini juga bersinergi dengan pengembangan wilayah Bontang Lestari sebagai kawasan strategis baru.
“Dengan infrastruktur yang sudah dibangun, seperti kantor pemerintahan dan akses jalan, Bontang Lestari punya posisi kuat sebagai pusat industri baru di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |