309 Mahasiswa dari Dalam dan Luar Negeri Semarakkan Summer Course 2025 FTP UB

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menyelenggarakan Summer Course 2025 yang berlangsung mulai Juni hingga Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi edisi ketiga sejak pertama kali digelar pada Juli 2024, dan kembali menghadirkan antusiasme tinggi dari mahasiswa nasional maupun internasional.
Ketua pelaksana Summer Course 2025, Nur Istiana, menjelaskan bahwa program ini terbagi dalam dua skema: internasional dan nasional. Total peserta mencapai 309 orang, terdiri dari 38 peserta internasional dan 271 peserta nasional.
Advertisement
“Peserta internasional berasal dari Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Brunei. Sebanyak 34 orang hadir secara langsung (onsite), sisanya mengikuti full online sejak 10 Juni,” jelasnya saat ditemui pada Senin (23/6/2025).
Adapun peserta nasional berasal dari berbagai daerah seperti Malang, Surabaya, Madura, Banyuwangi, Pasuruan, Semarang, Jakarta, hingga Jawa Barat. “Yang onsite ada 166 mahasiswa, sedangkan yang mengikuti secara online sebanyak 100 peserta,” lanjutnya.
Program Summer Course 2025 menggabungkan kuliah daring, kunjungan lapangan, hingga praktik di laboratorium. Kegiatan awal dilakukan secara online melalui platform Zoom dan Google Meet, dilanjutkan dengan sesi onsite yang beragam.
“Kami mengajak peserta berkunjung ke UKM tempe, heritage Kayutangan Malang, serta pelatihan food production di laboratorium sensory dan pilot plant FTP UB,” kata Nur Istiana.
Salah satu kegiatan unggulan adalah praktik produksi tepung porang, yang kemudian diolah menjadi produk pangan siap saji. Peserta juga dijadwalkan berkunjung ke industri besar seperti PT Amerta Indah Otsuka, serta mengikuti kegiatan sosial dan edukatif di Batu Tubing dan BUMDes pengolahan susu sapi di Batu.
Ketua International Office FTP UB, Panji Deoranto, menambahkan bahwa semua peserta, baik nasional maupun internasional, mendapatkan pengalaman pembelajaran yang setara.
“Semua kegiatan dilakukan secara bergantian dengan pengaturan waktu yang disesuaikan kapasitas ruang dan kendaraan. Namun secara substansi, kegiatan mereka sama karena ini terkait dengan rekognisi kurikulum,” ujarnya.
Selama empat hari sesi onsite, peserta diajak menyelami ragam industri dan budaya lokal. Mulai dari pengolahan makanan di UKM dan industri besar, hingga pengenalan heritage budaya Kayutangan.
Menurut Panji, output utama dari program ini antara lain mendukung pencapaian indikator kinerja perguruan tinggi (IKU), khususnya dalam kategori mahasiswa berkegiatan di luar kampus dan inbound mobility mahasiswa asing.
“Kami berharap ini bisa jadi ajang promosi pendidikan lanjut di FTP UB. Karena banyak peserta yang masih S1, kami ingin mereka melanjutkan studi S2 di sini,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi mitra, baik nasional maupun internasional. “Sebagian peserta merupakan hasil jejaring promosi kami di berbagai universitas luar negeri,” tambah Panji.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satunya Choo Wei En, mahasiswa dari Universiti Malaysia Sabah, yang mengikuti program ini secara langsung di Malang.
“Saya ingin dapat pengalaman industri makanan di Indonesia. Ini sangat menarik, karena berbeda dengan di Malaysia,” katanya.
Ia juga menyebut ingin memperdalam wawasan tentang pengolahan makanan dan strategi promosi produk pangan melalui pengalaman langsung di industri dan laboratorium FTP UB. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |