Peristiwa

Pagelaran Kuda Kepang Tutup Peringatan Bulan Bung Karno di Banjarnegara

Sabtu, 28 Juni 2025 - 19:02 | 9.47k
Pagelaran kesenian Kuda Kepang Manunggal Karso Budoyo asal Karangtengah, Banjarnegara asuhan Langgeng Cahyo. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Pagelaran kesenian Kuda Kepang Manunggal Karso Budoyo asal Karangtengah, Banjarnegara asuhan Langgeng Cahyo. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pagelaran Budaya yang 'pandegani' Wahju Djatmika Al BS SE, anggota DPRD Banjarnegara Dapil 1 bersama DPC PDI Perjuangan setempat berlangsung meriah, Sabtu (28/6/2025).

‎Pagelaran Budaya ini merupakan kegiatan penutup dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2025 dilaksanakan di halaman Panti Marhaen DPC PDI Perjuangan Banjarnegara.

Advertisement

‎Sebagai informasi pagelaran budaya ini menampilkan kesenian tradisional kuda kepang atau embek dan lengger sehari semalam.

Pagelaran-kesenianKuda-Kepang-Manunggal-Karso-Budoyo-2.jpg

‎Hari ini tampak ribuan penonton memadati halaman Gedung DPC PDI Perjuangan Banjarnegara untuk menyaksikan kesenian Kuda Kepang Manunggal Karso Budoyo asal Karangtengah, Banjarnegara asuhan Langgeng Cahyo.

‎Penonton tampak antusias menikmati hiburan rakyat ini. Mereka larut dalam ritme khas alunan gamelan dan tari Kuda Kepang yang sedang 'ngetrend' di Banjarnegara.

Kesenian Asli Banjarnegara 

‎Wahju Djatmika Al BS SE, yang juga sebagai wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara menyampaikan, pagelaran kesenian kuda kepang ini dalam rangka memeriahkan peringatan Bulan Bung Karno sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Banjarnegara.

Pagelaran-kesenianKuda-Kepang-Manunggal-Karso-Budoyo-3.jpg

‎Wahju Djatmika memilih pagelaran Kuda Kepang karena kesenian ini disukai oleh semua kalangan, termasuk generasi milenial.

‎Namun yang penting lagi, kata Wahju Djatmika adalah, menampilkan kesenian tradisional asli Banjarnegara. "Menampilkan kesenian ini, sama halnya mencintai dan melestarikan kesenian yang lahir dan besar di Banjarnegara," ungkapnya.

‎Lebih jauh Wahju Djatmika menjelaskan, jika bulan Juni ditetapkan sebagai Bulan Bung Karno. lantas ia menyebut ada tiga kejadian yang diabadikan sebagai momentum bersejarah bagi rakyat Indonesia khususnya PDI Perjuangan.

‎Tigal hal itu adalah, karena pada tanggal  6 Juni 1901 merupakan hari lahirnya Bung Karno sang Proklamator, tanggal 1 Juni 1945, Bung pertama menyampaikan pidato gagasan tentang Pancasila sebagai dasar negara kita dan tanggal 21 Juli 1970, Bung Karno Wafat. 

‎Sehingga penting bagi PDI Perjuangan memperingati bulan Bung Karno setiap tahun sebagai wujud penghargaan jasa para pahlawan pendiri negara. "Jasmerah (jangan pernah lupa akan sejarah) jika ingin menjadi negara yang besar," sebut Wahju Djatmika.

‎Kegiatan ini imbuh Wahju Djatmika merupakan kegiatan penutup dari serangkaian kegiatan Bulan Bung Karno 2025. Sebelumnya telah dilakukan berbagai kegiatan seperti, Sukarno Run, Baksos, pertandingan catur tingkat nasional piala Gran Master Utut Adianto, saresehan /seminar Bung Karno.

‎"Alhamdulillah peringatan bulan Bung Karno bisa terselenggara dengan baik, dan sebagai penutup kita mengadakan pagelaran kesenian Kuda Kepang Manunggal Karso Budoyo. Semoga masyarakat bisa menikmati kebudayaan lokal yang akan segera ditetapkan sebagai kebudayaan asli Banjarnegara," tandas Wahju Djatmika Al BS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES