Indonesia Positif

KEK Singhasari menghadiri ASEAN Conference 2025 dengan tema "ASEAN Integration in a Multipolar World"

Kamis, 03 Juli 2025 - 15:20 | 7.37k
Suryo Pratomo, yang akrab disapa
Suryo Pratomo, yang akrab disapa "Tommy," adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, saat sedang pidato (foto by : Kriswidyat Praswanto)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGASEAN Conference 2025, sebuah forum tingkat tinggi yang mempertemukan para pemimpin sektor publik dan swasta dari seluruh Asia Tenggara untuk membahas masa depan integrasi regional di tengah dinamika global yang semakin kompleks dan multipolar, Rabu - Kamis (2-3/7/2025).

Diselenggarakan di Resorts World Convention Centre, Sentosa, konferensi dua hari ini mengangkat tema “ASEAN Integration in a Multipolar World” dan diprakarsai oleh Singapore Business Federation (SBF), dengan dukungan berbagai lembaga bisnis dan mitra regional. Acara dibuka dengan ASEANext Forum—sebuah platform kolaboratif yang menampilkan inovasi dan solusi dari pelaku industri, startup, dan institusi riset.

Advertisement

Puncak acara berlangsung pada 3 Juli, di mana Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, dijadwalkan memberikan pidato kehormatan yang membahas strategi kolaboratif ASEAN dalam menghadapi tantangan global seperti proteksionisme perdagangan, krisis iklim, dan ketegangan geopolitik.

ASEAN-Conference-2025.jpg

Konferensi ini menyoroti tiga pilar utama:

  • Pendalaman integrasi ekonomi ASEAN, terutama dalam rantai pasok, perdagangan digital, dan harmonisasi regulasi

  • Inovasi lintas sektor untuk menghadapi disrupsi teknologi dan mendorong daya saing kawasan

  • Ketahanan regional dalam menghadapi risiko global, dari perubahan iklim hingga ketidakpastian geopolitik

Menurut penyelenggara, partisipasi tahun ini meningkat signifikan, mencerminkan urgensi kolaborasi antar negara anggota di tengah perubahan tatanan dunia. Para peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah, asosiasi bisnis, organisasi multilateral, hingga perusahaan teknologi.

Acara ini juga menjadi kelanjutan dari diskusi strategis yang dimulai dalam Seminar RSIS bertajuk “Managing Pressures and Transitions” yang berlangsung pada Februari lalu, di mana akademisi dan pembuat kebijakan menekankan pentingnya “agency” ASEAN dalam menjaga kestabilan dan relevansi di tengah dunia yang tidak pasti. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES