Indonesia Positif

Kampus Jadi Benteng Literasi Digital, PCO Gandeng Mahasiswa Hadapi Disinformasi

Jumat, 04 Juli 2025 - 09:22 | 9.72k
PCO goes to campus di Universitas Al-Azhar Indonesia. (FOTO: UAI for TIMES Indonesia)
PCO goes to campus di Universitas Al-Azhar Indonesia. (FOTO: UAI for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam upaya membangun kesadaran digital dan tanggung jawab intelektual generasi muda, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyelenggarakan program PCO Goes to Campus di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Jakarta.

Mengangkat tema "Literasi Digital dan Tanggung Jawab Intelektual: Sinergi Pemerintah dan Kampus Menangkal DFK (Disinformasi, Fitnah, dan Kebencian)", kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan kalangan akademisi.

Advertisement

Acara yang berlangsung di auditorium kampus tersebut yang dibuka oleh rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., dan merupakan hasil kerja sama dengan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UAI. 

Hadir sebagai moderator, Dekan FISIP UAI Dr. Heri Herdiawanto menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam melawan arus informasi yang menyesatkan.

“Kampus bukan hanya ruang belajar, tetapi tempat pembentukan karakter dan nalar kritis. Mahasiswa harus menjadi pelopor dalam menyaring informasi dan menjaga etika bermedia,” ujar Heri dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (4/7/2025).

Tantangan Era Digital: Disinformasi dan Fragmentasi Sosial

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin kompleksnya tantangan komunikasi publik di era digital. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa generasi Z dan mahasiswa kini mendominasi populasi Indonesia. Namun, tingginya penetrasi internet juga membuka celah penyebaran DFK yang masif dan cepat, terutama melalui media sosial.

Pemerintah, yang kini memasuki bulan kedelapan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menilai sinergi dengan perguruan tinggi sebagai langkah strategis. PCO Goes to Campus hadir untuk menyampaikan program-program prioritas presiden serta menerima masukan dari kalangan kampus.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga mitra kritis yang mampu memberikan masukan konstruktif,” ujar perwakilan PCO dalam dialog interaktif.

Pendidikan Digital dan Budaya Klarifikasi

Melalui forum ini, berbagai rekomendasi disampaikan kepada mahasiswa agar menjadi pengguna media yang bertanggung jawab: bijak dalam bermedia sosial, membiasakan klarifikasi, mengedepankan akurasi, serta membangun budaya tabayyun dalam merespons informasi.

Dr. Heri juga menambahkan bahwa literasi digital harus menjadi bagian integral dari tanggung jawab intelektual mahasiswa. “Pendidikan digital tidak cukup hanya teknis, tapi juga harus membentuk karakter dan kesadaran etis,” katanya.

Bagian dari Public Outreach Nasional

PCO Goes to Campus merupakan satu dari empat pilar kegiatan Public Outreach yang diinisiasi PCO. Selain itu, terdapat program “Kunjungan ke Daerah”, dialog ringan “Double Check” yang digelar setiap Sabtu bersama Gerakan Milenial Pecinta Tanah Air (GEMPITA), dan forum “Public Hearing” yang menghadirkan menteri-menteri Kabinet Merah Putih untuk mendengarkan aspirasi langsung dari rakyat.

Program Public Outreach bertujuan untuk membumikan Asta Cita, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), serta 17 Program Prioritas Presiden Prabowo kepada seluruh lapisan masyarakat secara langsung, humanis, dan substansial. Hingga kini, lebih dari 1.500 artikel media telah memuat kegiatan ini.

"Dengan memperkuat kerja sama antara pemerintah dan kampus, diharapkan mahasiswa mampu menjadi aktor utama dalam membentuk ruang digital yang sehat dan bermartabat," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES