Indonesia Positif

Bikin Geleng-Geleng, UWG Malang Kembangkan Pembelajaran Berbasis Proyek Museum Kebangsaan Digital

Jumat, 04 Juli 2025 - 09:51 | 699.99k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widya Gama/ UWG Malang kembali mencuri perhatian publik dengan terobosan inovatif di dunia pendidikan. Melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, UWG meluncurkan Museum Digital Kebangsaan, sebuah proyek pembelajaran berbasis teknologi yang memadukan kreativitas, nasionalisme, dan pemanfaatan media digital secara progresif, Jumat (4/7/2025).

Proyek ini menjadi bagian dari pembaruan kurikulum berbasis pembelajaran proyek (project-based learning) yang ditujukan untuk memperkuat karakter kebangsaan mahasiswa. Tidak lagi sekadar hafalan dan ujian tertulis, mahasiswa kini ditantang menciptakan museum digital interaktif dengan tema-tema strategis seperti Hak Asasi Manusia, nilai-nilai dasar negara, demokrasi, bela negara, hingga ketahanan nasional.

Advertisement

Setiap ruang virtual dalam museum tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga dirancang untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis, menyusun narasi sejarah, serta memverifikasi kebenaran sumber-sumber informasi. Dengan ini, UWG mendorong mahasiswa menjadi pelaku aktif dalam pembentukan kesadaran kebangsaan digital.

"Kami mengutamakan pendekatan berbasis proyek, yang tidak hanya memberikan teori, tetapi juga tantangan untuk menciptakan karya nyata. Kami ingin mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan mereka tentang kewarganegaraan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka," ujar M. Ramadhana Alfaris, M.Si., M.H, dosen pengampu Pendidikan Kewarganegaraan.

Senada, Halimatus Khalidawati Salmah, SH., MH, menambahkan bahwa proyek ini juga bertujuan meningkatkan literasi digital mahasiswa, memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan secara kreatif, serta melatih kemampuan kolaboratif lintas bidang.

museum-digital.jpg

“Proyek ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpikir kreatif, berkolaborasi, dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya untuk diri mereka, tetapi juga untuk masyarakat luas,” ungkapnya.

Menariknya, museum digital ini dibangun berbasis website, sehingga terbuka untuk publik. Dengan tampilan yang dinamis dan konten yang terus diperbarui, platform ini diharapkan menjadi sarana edukatif yang bisa diakses siapa pun, kapan pun, dan dari mana pun. Proyek ini juga mendorong mahasiswa memproduksi video inspirasi serta artikel ilmiah yang membahas isu-isu kebangsaan dengan pendekatan kekinian.

Ramadhana menambahkan, “Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga menginspirasi orang lain melalui karya digital dan tulisan ilmiah mereka. Ini adalah bagian dari strategi pembelajaran berbasis luaran yang sudah kami terapkan sejak 2019.”

Meskipun belum sampai pada level produksi profesional, semangat mahasiswa UWG begitu tinggi. Mereka terlibat aktif dalam diskusi, revisi konten, dan presentasi hasil proyek. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pergeseran pendekatan pembelajaran dari pasif menjadi partisipatif.

Tim Humas UWG pun melihat potensi proyek ini sebagai bagian dari promosi institusi, memperkuat citra UWG sebagai kampus yang adaptif terhadap tantangan zaman, serta menjadi pelopor literasi digital kebangsaan.

Melalui inisiatif ini, UWG Malang tak hanya mengajarkan konsep kewarganegaraan, tetapi juga mengajak generasi muda untuk menghidupi nilai-nilai kebangsaan dalam dunia nyata—dan digital. Sebuah langkah maju yang patut dicontoh dalam membangun pendidikan yang adaptif, aplikatif, dan berdampak nyata bagi masa depan bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES