Kesehatan

9 Tanaman yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Pestisida Alami

Jumat, 29 Januari 2016 - 10:44 | 2.20m

TIMESINDONESIA, JAKARTA – ANDA yang suka menggunakan pestisida kimia untuk memberantas hama pada tanaman mungkin perlu membaca informasi berikut ini.

Yup, daripada membuang uang untuk pestisida kimia, Anda bisa membuat sendiri dengan bahan-bahan alami yang tersedia dengan mudah disekitar kita.

Selain hemat, penggunaan pestisida alami juga aman. Aman bagi lingkungan dan juga aman bagi tanaman itu sendiri, khususnya tanaman untuk konsumsi, seperti sayur maupun buah-buahan.

Pembuatan bahan alami untuk pestisida dan obat-obatan pertanian cukup mudah dilakukan dan hanya memerlukan ketelatenan. Berikut 9 tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami.


1. Mimba 

mimbaaHVSPb.jpg

Tanaman ini mengandung beberapa komponen aktif. Dari beberapa komponen aktif tersebut ada empat senyawa yang diketahui berfungsi sebagai pestisida yaitu azadirachtin, salannin, nimbinen dan meliantriol.

Ekstrak mimba efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak (200 spesies) antara lain belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dan lain-lain. Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada daun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah. 

Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. 


2.Temu-Temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)

temup2frb.jpg

Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.

3.Tembakau (Nicotium tabacum)

tembakaud1FCh.jpg

Tembakau dikenal sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam mengendalikan serangga hama adalah senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan senyawa nikotin lainnya. Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak, racun perut dan fumigan. 

Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).

 

4.Sirsak (Annona muricata)

sirsakzZauD.jpg

Sirsak mengandung annonain dan resin. Senyawa ini efektif mengendalikan hama trips. Jika ditambah daun tembakau, sirsak akan efektif mengendalikan hama belalang dan ulat. Sedangkan jika ditambah jeringau dan bawang putih, akan efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat.

 

5.Kucai (Allium schonaoresum)
kucaiEQ8i.jpg Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.

6.Bawang Putih (Allium sativum)

bawangkr19a.jpg

Bawang putih secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalah serangga. 

Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.

7.Bawang Merah (Allium cepa)

merahS76Vt.jpg

Kulit bawang merah adalah bagian terluar atau pembalut dari daging bawang merah yang berpotensi dapat membunuh hama serangga pada tanaman. Kulit bawang merah mengandung senyawa acetogenin. 

Pada konsentrasi tinggi, senyawa tersebut memiliki keistimewaan sebagai anti-feeden sehingga serangga tidak nafsu makan. Sedangkan pada konsentrasi rendah, akan menyebabkan terganggunya proses pencernaan dan merusak organ-organ pencernaan, yang mengakibatkan kematian pada hama serangga.


8.Tembelekan (Lantara camara)

llT2ey5.jpg

Ekstrak daun Lantana camara mengandung senyawa yang termasuk alelokimia yaitu lantaden A dan lantaden B. Daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun pengerek daun.

9.Pepaya (Carica papaya)

pepaYNAnC.jpg

Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender) dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke dalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter air dan 1 (satu) sendok besar sabun. 

Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuk tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat digunakan sebagai pestisida alami. Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita. 

Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES