Kesehatan

Mata Minus dan Mata Silinder, Ini Bedanya

Senin, 27 November 2017 - 05:19 | 171.05k
ILUSTRASI. Mata minus. (FOTO: healthyherbal.tk)
ILUSTRASI. Mata minus. (FOTO: healthyherbal.tk)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pandangan kabur bisa menjadi tanda Anda mengalami gangguan mata seperti mata minus atau silinder. Namun, walaupun sama-sama membuat pandangan menjadi kabur, mata minus (miopi) dan silinder (astigmatisme) merupakan penyakit mata yang berbeda.

Ingin tahu apa saja perbedaan mata minus dan silinder? Berikut perbedaan antara mata minus dan silinder, dilansir dari Hello Sehat.

Advertisement

Penyebab Pandangan Kabur
Pada mata minus, penyebab pandangan menjadi kabur adalah kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak bisa fokus. Cahaya yang tidak fokus akhirnya tidak jatuh tepat di retina, melainkan jatuh di depan retina. Akibatnya, pandangan tersebut menjadi tidak jelas atau kabur.

Berbeda dengan mata minus, pada mata silinder pandangan menjadi kabur karena adanya kecacatan bentuk kornea dan kelengungannya yang tidak beraturan. Kelengkungan tersebut dapat mengubah cahaya yang masuk atau membiaskan kembali cahayanya. Akibatnya, cahaya tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depan atau di belakang retina. Dampaknya, mata tidak bisa melihat objek dengan jelas.

Gejalanya
Ketika melihat suatu benda, pandangan penderita mata minus akan terlihat kabur dan kepala terasa pusing. Sedangkan orang dengan mata silinder ketika melihat suatu benda, bukan hanya pandangannya yang kabur dan menyebabkan pusing, tetapi juga berbayang dan bentuk objeknya jadi tidak jelas (misalnya garis lurus jadi tampak miring). Hal ini karena ada pembiasan balik terhadap cahaya oleh kornea.

Penderitanya
Mata minus dan silinder bisa terjadi akibat faktor keturunan. Namun selain faktor keturunan, mata minus dan silinder juga bisa terjadi oleh beberapa hal lain. Dilansir dari Healthline, National Eye Institute menyimpulkan bahwa mata minus sering terjadi pada anak-anak berusia 8-12 tahun. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan bentuk mata.

Jadi, orang dewasa yang punya mata minus, biasanya sudah mempunyai kerusakan mata ini dari kecil. Selain itu, kondisi kesehatan juga bisa mengakibatkan terjadinya mata minus, misalnya diabetes. Sedangkan mata silinder biasanya terjadi akibat lanjutan kerusakan mata minus yang parah, operasi pengangkatan katarak, dan juga menderita keratoconus (degenerasi kornea).

Kondisi Kerusakan Mata
Walaupun mata minus dapat diatasi dengan menggunakan kacamata atau kotak lensa. Namun, kondisi minus mata dapat bertambah sampai penderita berusia 18 atau 20 tahun. Hal ini bisa terjadi karena penderitanya tidak menjaga kesehatan mata, misalnya terlalu sering menatap layar komputer atau ponsel.

Sedangkan mata silinder cenderung tidak akan bertambah bila penderitanya menggunakan kacamata atau lensa kotak yang sesuai ukuran. Jadi, jika penderita silinder diberikan kacamata atau lensa kontak yang tepat maka ukuran silindernya tidak akan bertambah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES