Kesehatan

Dilarang Pijat saat Demam, Ini Alasannya

Selasa, 05 Desember 2017 - 01:48 | 3.38m
ILUSTRASI: Demam. (FOTO: Palmitoylethanolamide Blog)
ILUSTRASI: Demam. (FOTO: Palmitoylethanolamide Blog)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tubuh akan terasa sangat tidak nyaman saat terserang demam. Bahkan, beberapa orang bahkan juga merasakan ngilu pada persendian sehingga meminta orang lain untuk memijat badannya. Sayangnya, kebiasaan pijat saat tubuh demam ternyata tidak baik.

Saat demam dianjurkan untuk tidak sembarangan memijat badan. Dilansir dari Dokter Sehat, berikut alasan dari anjuran ini.

Advertisement

Tujuan dari memijat tubuh sebenarnya adalah memperlancar aliran darah sehingga kita bisa merasakan sensasi tubuh yang terasa lebih enak. Hanya saja, efek ini hanya akan dirasakan jika tubuh berada dalam kondisi normal.

Jika kita memijat tubuh saat berada dalam kondisi demam, maka aliran darah yang sebenarnya sudah sangat cepat akan terus meningkat. Hal ini bisa membuat suhu tubuh menjadi semakin tinggi. Yang menjadi masalah adalah, suhu tubuh yang terlalu panas bisa memicu kejang demam.

Efek lain yang bisa didapatkan dari memijat tubuh seseorang yang sedang demam adalah menguras energi di dalam tubuhnya. Peningkatan aliran darah dengan signifikan ternyata juga akan menghabiskan energi tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh sangatlah membutuhkan energi untuk melawan berbagai infeksi atau peradangan.

Tak hanya itu, pembuluh darah juga akan berisiko pecah jika kita memijat orang yang sedang demam. Sebagai contoh, penderita demam berdarah dengue akan mengalami penurunan kadar trombosit dalam darah dengan signifikan dan mempengaruhi kondisi pembuluh darahnya. Jika kita memijat tubuhnya, maka pembuluh darahnya bisa saja pecah dan akhirnya memicu pendarahan dalam yang sangat berbahaya.

Sebaiknya memang kita tidak sembarangan memijat orang yang sedang demam. Jika badan terasa tidak nyaman karena demam cobalah untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan solusi yang aman untuk menghilangkannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Dokter Sehat

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES