Kesehatan

Keringat Berlebihan Tanda Gangguan Jantung? Ini Faktanya

Rabu, 06 Desember 2017 - 05:47 | 47.90k
ILUSTRASI: Berkeringat. (FOTO: Hello Sehat)
ILUSTRASI: Berkeringat. (FOTO: Hello Sehat)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berkeringat setelah beraktivitas atau saat cuaca panas memang menyehatkan. Sebab, ini merupakan respon yang terjadi untuk mengatur suhu di dalam tubuh dengan mengeluarkan panas.

Namun, akan menjadi pertanda buruk bila Anda sering mengalami keringat berlebihan saat tidak sedang melakukan aktivitas berat. Apalagi kalau disertai rasa tidak nyaman di dada, lengan, leher, dan rahang. Ini merupakan pertanda Anda sedang mengalami gangguan jantung.

Advertisement

Tapi tunggu dulu, ternyata tidak semua keringat berlebih merupakan tanda gangguan jantung.

Dilansir dari Hello Sehat, pada umumnya, gejala gangguan jantung adalah rasa tidak nyaman di dada, pundak, lengan, leher, rahang, gangguan pencernaan, mual dan muntah, sesak napas, berkeringat berlebihan, dan kelelahan.

Berkeringat yang berlebihan memang sering terjadi pada penderita gangguan jantung, tapi hal ini tidak lantas mengartikan bahwa setiap keringat yang berlebihan langsung mengarah pada adanya gangguan jantung.

Sebab, ada juga kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis, yaitu suatu kondisi saat tubuh mengeluarkan banyak keringat tanpa adanya penyakit medis atau hiperhidrosis primer. Kondisi ini terjadi ketika saraf yang memicu kelenjar keringat bekerja terlalu aktif dan mengeluarkan keringat meski tidak dibutuhkan. Biasanya, ini dialami karena faktor keturunan.

Sementara itu, keringat berlebihan yang dapat dikaitkan dengan kondisi medis disebut dengan hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis jenis ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung yang disertai dengan rasa tidak nyaman di dada, lengan, leher, maupun rahang.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak semua kondisi keringat berlebihan langsung mengarah pada gangguan jantung. Untuk memastikan apakah Anda punya gangguan jantung, cara terbaik yang paling akurat adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam atau ahli jantung. Tidak perlu menunggu sampai Anda mengalami gejala-gejala lainnya seperti nyeri dada. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES