Tubuh Terlalu Kurus saat Hamil, Ini Dampaknya untuk Janin

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anda yang sedang melakukan merencanakan kehamilan sebaiknya perhatikan berat badannya. Ahli kesehatan mengingatkan para calon ibu menjaga berat badannya jangan sampai kurus.
"Sebelum menikah, dinormalkan dulu berat badannya. Kalau dia kurus, selama kehamilan semakin besar berat badannya harus bertambah," ujar Ahli gizi medik dari FKM UI, Prof. Dr Endang L. Anhari Achadi, dalam pelatihan "Journalist Goes to Campus" di kampus FKM UI, Depok.
Advertisement
Endang mengatakan, jika tubuh ibu kurus, maka dia tak akan punya persediaan energi sehingga berisiko menyebabkan bayi yang dia kandung kelak tidak tumbuh optimal.
"Kalau ibu yang kurus selama hamil, tidak punya persediaan yang cukup untuk bayinya. Selama hamil dia harus bertambah berat badannya," tutur Endang.
Kurus atau tidaknya seorang calon ibu bisa dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Jika hasil pengukuran menunjukkan angka kurang dari 23 cm, maka dia tak boleh hamil dulu.
Selain tak boleh kurus, calon ibu dan bahkan ibu hamil tak boleh mengalami anemia. Pada ibu hamil, anemia merupakan faktor yang berpengaruh pada terjadinya prematuritas dan meningkatkan risiko terjadinya anemia pada bayi di usia dini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |