Kesehatan

Sering Sakit Kepala saat Marah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kamis, 28 Desember 2017 - 05:27 | 294.26k
ILUSTRASI. Marah dapat memicu sakit kepala. (FOTO: cnbc.com)
ILUSTRASI. Marah dapat memicu sakit kepala. (FOTO: cnbc.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seringkali saat kita sedang marah atau emosi karena sedang terjebak macet atau alasan lainnya, kita akan merasakan sakit kepala. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ada kaitan antara emosi negatif dengan munculnya sakit kepala?

Dilansir dari Dokter Sehat, pakar kesehatan menyebutkan bahwa sakit kepala memang bisa memberikan banyak dampak buruk bagi tubuh, termasuk menyebabkan sakit kepala. Saat kita marah, maka akan muncul tekanan pada fisik dan psikis kita sekaligus membuat otot-otot menjadi lebih tegang dan bekerja lebih keras dari sebelumnya.

Advertisement

Ada dua jenis sakit kepala yang bisa muncul saat kita sedang marah. Jenis sakit kepala pertama adalah yang membuat kepala dan bagian otot leher menjadi tegang dengan sensasi sakit yang menusuk. Selain itu, kita juga akan mengalami sensitifitas berlebihan pada cahaya dan suara.

Sementara itu, jenis sakit kepala kedua yang akan dirasakan saat sedang marah adalah migrain atau sakit kepala sebelah. Sakit kepala jenis ini akan lebih menyiksa akibat dari tegangnya otot dan saraf leher. Tak hanya itu, kita juga akan merasakan denyutan yang cukup parah. Jika sampai hal ini terjadi, kita juga bisa mengalami sensasi mual atau penglihatan kabur.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa marah atau emosi memang bisa memberikan dampak bagi tubuh. Ada kecenderungan bahwa kita akan mengepalkan tangan dan merekatkan gigi saat marah. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang berada dalam mode ‘siap bertarung’ dan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.

Kondisi tersebut akan membuat aliran darah meningkat pada otot sehingga membuatnya menjadi lebih tegang, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan suhu tubuh, membuat nafas dan jantung berdenyut lebih cepat, dan memperbesar pupil mata. Meningkatnya tekanan darah ini diiringi dengan menyempitnya pembuluh darah yang tentu akan menurunkan oksigen menuju otak dan akhirnya memicu sakit kepala. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES